Daftar Isi:
  • Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana analisis konsep pendidikan akhlak peserta didik menurut KH. Taufiqul Hakim? (2) Bagaimana relevansi konsep pendidikan akhlak peserta didik dalam kitab Hidayatul Muta’allim dengan pendidikan karakter? (3) Apa saja kelebihan dan kekurangan kitab Hidayatul Muta’allim karya KH. Taufiqul Hakim? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan komparasi dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer kitab Hidayatul Muta’allim dan data sekunder sebagai data tambahan. Penelitian dengan metode dokumentasi, setelah itu data disusun dan dianalisis dengan menggunakan metode content analysis dan metode deskriptif interpretatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) konsep pendidikan akhlak yang meliputi kajian pendidik dan peserta didik, ruang lingkup akhlak diantaranya akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada Rasulullah, akhlak pribadi, dan akhlak kepada orang lain. (2) Relevansi pendidikan akhlak peserta didik dalam Kitab Hidayatul Muta’allim dengan pendidikan karakter ini adalah menjadi bahan yang sangat penting atau menjadi alat untuk memperbaiki perilaku seseorang khususnya bagi para penuntut ilmu karena melihat pada zaman sekarang sudah mengalami kemunduran yang mulai mendarah daging dalam diri manusia. (3) Kelebihan kitab Hidayatul Muta’allim yaitu (a) ditulis dalam bentuk syair-syair yang bersifat nadzaman sehingga memudahkan bagi anak-anak pemula untuk menghafal dan mempelajarinya. (b) dinadhamkan dengan bersajak “ab-ab”. (c) menggunakan tiga bahasa dalam satu kitab (Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa). (d) menggunakan makna gandul (e) karya beliau KH. Taufiqul Hakim yang pertama yang membahas tentang akhlak peserta didik. (f) dapat digunakan mulai PAUD/TK, TPQ, MADIN, MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA, Mahasiswa dan masyarakat umum. (g) Pembahasan lebih lebih praktis dan singkat. Kekurangan kitab Hidayatul Muta’allim yaitu (a) karena pembahasannya lebih praktis maka penjelasannya kurang lengkap. (b) dalam menampilkan dalil hadits berbentuk syi’iran sehingga menyulitkan pembaca untuk mencari teks haditsnya.