Daftar Isi:
  • Penilaian merupakan salah satu kegiatan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian/keberhasilan yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Penilaian berbasis kelas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui: 1) Pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran SKI di MTs Mu’allimin Mu’allimat Rembang 2) Upaya untuk meningkatkan KKM 3) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan penilaian berbasis kelas dan upaya untuk meningkatkan KKM pada mata pelajaran SKI di MTs Mu’allimin Mu’allimat Rembang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan menggunakan model triangulasi yaitu sumber data beda metode sama. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Mata Pelajaran SKI Di MTs Mu’allimin Mu’allimat Rembang sudah berjalan sesuai dengan semestinya namun masih banyak yang nilainya dibawah KKM. Upaya untuk meningkatkan KKM yang dilakukan oleh guru SKI diantaranya mengajarkan kembali, memotivasi untuk membaca intensif, menciptakan suasana kelas yang kondusif, mengadakan remidi, menambah sumber belajar yang relevan. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan sistem penilaian berbasis kelas dan upaya untuk meningkatkan KKM pada mata pelajaran SKI yaitu sarana prasarana yang cukup memadai, motivasi dari guru untuk membaca intensif, partisipasi siswa dengan proaktif mengikuti KBM. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi faktor internal berupa minat belajar SKI yang kurang, keberagaman (tingkat kecerdasan) peserta didik dan faktor eksternalnya berupa hambatan pelaksanaan remidi, pelaksanakan penilaian aspek afektif, selain itu juga kurangnya keaktifan/keterlibatan diskusi (psikomotorik).