IMPLEMENTASI STRATEGI LEARNING HOW TO THINK DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MA DARUL HIKAM KALIREJO UNDAAN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara nyata implementasi strategi Learning How To Think dalam pembelajaran akidah akhlak di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui implementasi strategi Learning How to Think dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017, 2). Untuk mengetahui faktor pendukung dan menghambat implimentasi strategi Learning How to Think dalam pembelajaran Akidah Akhlak di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, Waka Kurikulum, guru mata pelajaran PAI dan peserta didik kelas X. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun hasil penelitian ini adalah 1) Pembelajaran Akidah Akhlak di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017 menurut hasil peneliti dilaksanakan yaitu Guru Akidah Akhlak merencanakan pelaksanaan dengan guru membuat RPP agar proses pembelajaran lebih terarah. Pada pelaksanaannya guru Akidah Akhlak terlebih dahulu memberikan materi pelajaran dengan memberikan pertanyaan umpan, kemudian guru Akidah Akhlak mengajak peserta didik membuat pertanyaan yang dikaitkan dengan berita aktual. Inovasi yang dilakukan guru Akidah Akhlak dalam melaksanakan Strategi Learning How To Think di MA Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus ini sudah baik, karena pada dasarnya pembelajaran menekankan sumber berita sebagai bahan baku pembelajaran yang bertujuan mengasah kemampuan berfikir kritis peserta didik secara kontekstual sehingga peserta didik lebih peka dan aktif dalam lingkungan belajar atau lingkungan sosial. 2) Faktor pendukung meliputi: a) Komunikasi peserta didik yang cukup tinggi dengan pendidik dalam membangun pengetahuan baru, b) Antusias peserta didik terhadap pelajaran dengan menjaga perhatian karena mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh pendidik, c) Didukung oleh fasilitas dari Madrasah yang lengkap, dari mulai pemakaian LCD pada pembelajaran sampai dengan buku-buku yang tersedia di Madrasah yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar ataupun untuk mempraktekkan pelajaran yang telah peserta didik dapat. Sedangkan faktor penghambat: a) Kurangnya waktu dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dan b) Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor intern), Seperti halnya kurangnya motivasi belajar