Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pengembangan diri peserta didik melalui kegiatan keagamaan (fasholatan) di MTs. NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus, (2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pengembangan diri peserta didik melalui kegiatan keagamaan (fasholatan) di MTs. NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer yaitu Kepala Madrasah, guru pembimbing, perwakilan peserta didik kelas VII dan VIII dan data sekunder dari buku maupun arsip di madrasah. Lokasi penelitian di MTs. NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara, tes kinerja dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan member check. Adapun teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman meliputi: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa: 1) Pelaksanaan kegiatan fasholatan, meliputi: a) dalam perencanaan terlebih dahulu guru mempersiapkan materi fasholatan yang berisi tentang materi thaharah, adzan, shalat, dzikir, akhlak terpuji dan berbagai tata cara ibadah lainnya. Materi fasholatan mengacu pada buku “Fasholatan” karangan KHR. Asnawi Al-Qudsy yang disusun oleh Minan Zuhry Asnawi. b) pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu Sabtu dan Senin pukul 06.15 s/d 07.00 WIB sifatnya diharuskan bagi semua peserta didik untuk mengikutinya. Tujuan kegiatan ini untuk membiasakan peserta didik dalam melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. c) evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapat pembelajaran melalui praktik ibadah shalat. Berdasarkan tes kinerja diperoleh peningkatan nilai baik menjadi sangat baik. 2) Faktor pendukung kegiatan fasholatan yaitu visi dan misi, tenaga pendidik, peserta didik dan orang tua serta sarana prasarana. Adapun faktor penghambatnya adalah kurang adanya kesadaran peserta didik dan kurangnya alokasi waktu. Saran yang diajukan adalah lembaga madrasah senantiasa memfasilitasi kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri utamanya kegiatan fasholatan, kemudian setiap latihan praktik ibadah. Guru pembimbing diharapkan memberi motivasi untuk membangkitkan minat dan semangat peserta didik, selain itu peserta didik diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.