PEREMPUAN DAN TASAWUF: Rabi’ah al-Adawiyah
Main Author: | Amaliyah, Efa Ida |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Terbitan: |
USHULUDIN STAIN KUDUS
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.stainkudus.ac.id/1341/ http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/esoterik/article/view/1281 |
Daftar Isi:
- Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap tokoh sufi perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah. Hal ini karena sufi perempuan tidak banyak mendapat perhatian dari pencinta sufi. Tasawuf merupakan bagian integral dari sistem ajaran Islam. Karenanya, tasawuf dapat dinikmati oleh kaum laki-laki dan perempuan, tidak ada perbedaan didalamnya, karena itu adalah hak setiap umat muslim. Rabi’ah dipandang sebagai pelopor model tasawuf mahabbah (cinta mistik), yaitu penyerahan diri total kepada “kekasih Allah.” Hakikat tasawufnya adalah habbu-li-llah (mencintai Allah swt). Bagi Rabiah, mahabbah tak lain adalah martabat untuk mencapai tingkat makrifat (ilmu untuk mencari dan mencapai kebenaran dan hakikat), setelah melalui martabat kesufian, dari tingkat ibadah dan zuhud ke tingkat rida (rahmat) dan ihsan (kebajikan), sehingga cintanya hanya untuk Allah Swt