Kemangkusan Kandidat Biofungisida Berbahan Aktif Bakteri Antagonis terhadap Fusarium oxysporum pada Phalaenopsis

Main Authors: Djatnika, I; Balai Penelitian Tanaman Hias, Hanudin, Hanudin; Balai Penelitian Tanaman Hias, Nuryani, Wakiah; Balai Penelitian Tanaman Hias
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Indonesian Center for Horticulture Research and Development , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3557
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3557/3010
Daftar Isi:
  • Layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum pada tanaman anggrek dapat menimbulkan kerusakan tanaman hingga mencapai 40%. Bakteri antagonis B 37 dan B 26 hasil isolasi dari tanaman anggrek efektif mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman anggrek masing-masing sebesar 65,3 dan 48,9%. Isolat bakteri tersebut belum diidentifikasi, diuji kompatibilitasnya, dan diaplikasikan masih dalam bentuk biakan murni. Tujuan penelitian ini ialah: (a) mengidentifikasi secara biokimia isolat bakteri B 26 dan B 37, (b) mendapatkan formulasi bahan pembawa organik yang kompatibel dengan isolat bakteri B 26 dan atau B 37, serta (c) mengendalikan F. oxysporum pada tanaman anggrek Phalaenopsis dengan menggunakan kedua bakteri tersebut yang sudah dikemas dalam bahan pembawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) hasil identifikasi secara biokimia bakteri B 26 dan B 37 ialah Bacillus spp., (b) semua bahan aktif calon biopestisida (Bacillus spp. B 26 dan B 37) kompatibel terhadap bahan pembawa dari bahan alami yang mengandung karbohidrat dan protein minimal, tetapi kurang kompatibel pada media pembawa dari bahan alami yang mengandung karbohidrat dan protein optimal serta air steril, dan (c) perlakuan Bacillus spp. B26 atau B 37 dalam media pembawa yang mengandung karbohidrat dan protein minimal atau disuspensikan dalam air (disuspensikan dalam air setiap akan dilakukan perlakuan) yang diaplikasikan dengan merendam benih selama 1 jam yang kemudian diikuti dengan penyemprotan tanaman setiap 7 hari, efektif mengendalikan penyakit layu fusarium pada anggrek Phalaenopsis.