Teknik Pemberian Benzilaminopurin dan Pemupukan NPK untuk Meningkatkan Produksi dan Mutu Benih 2) 1) True Shallot Seed di Dataran Rendah
Main Authors: | Rosliani, Rini; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Hilman, Yusdar; Pusat Penelitian dan Pengembangan, Sinaga, Risma; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Hidayat, Iteu Magaret; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Sulastrini, Ineu; Balai Penelitian Tanaman Sayuran |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3512 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3512/2974 |
Daftar Isi:
- Produksi true shallot seed (TSS) di dataran rendah potensial dikembangkan karena ada indikasi pembentukan biji lebihbernas daripada di dataran tinggi. Aplikasi benzilaminopurin (BAP) 50 ppm melalui teknik penyiraman tiga kali dapat meningkatkanpembungaan dan viabilitas serbuk sari bawang merah di dataran rendah. Teknik aplikasi BAP dengan cara perendaman umbi bibitperlu diteliti untuk mengetahui efisiensi penggunaan BAP. Sementara itu pemupukan NPK yang tepat diharapkan dapat memperbaikiproduksi TSS di dataran rendah. Tujuan penelitian menentukan teknik pemberian BAP dan pemupukan NPK yang efektif untuk meningkatkan produksi dan mutu benih TSS di dataran rendah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Subang (100 m dpl.). Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial(dua faktor) dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu aplikasi BAP 50 ppm melalui (1) teknik penyiraman tiga kali pada umur1, 3, dan 5 minggu setelah tanam (MST), (2) teknik perendaman sebelum tanam dan penyiraman pada umur 3 dan 5 MST, dan (3)teknik perendaman sebelum tanam. Faktor kedua yaitu pemupukan NPK terdiri atas (1) NPK 400 kg/ha dengan empat kali aplikasi,(2) NPK 400 kg/ha dengan delapan kali aplikasi, (3) NPK 600 kg/ha dengan empat kali, dan (4) NPK 600 kg/ha dengan delapankali aplikasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi BAP dengan teknik penyiraman tiga kali pada umur 1, 3, dan 5 MSTdan pemupukan NPK 400 kg/ha dengan empat kali aplikasi (setiap 2 minggu) menghasilkan tingkat pembungaan dan produksi TSSyang paling efektif yaitu sekitar 60–70% pembungaan dan 0,6 g TSS/tanaman di dataran rendah Subang. Implikasi penelitian iniadalah produksi TSS di dataran rendah berpeluang untuk dikembangkan dengan memperbaiki tingkat pembungaan yang lebih tinggi.