Gangguan Metabolik pada Leukemia Limfositik Akut dengan Hiperleukositosis
Main Authors: | Windiastuti, Endang, Mulawi, Caroline |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/975 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/975/906 |
Daftar Isi:
- Salah satu kegawatan onkologi adalah hiperleukositosis, yang ditandai denganmeningkatnya jumlah leukosit darah perifer lebih dari 100000 per ul. Hiperleukositosisdapat ditemukan pada 6-15% kasus leukemia limfositik akut, 13-22% kasus leukemianon-limfositik akut dan pada hampir semua kasus mielogenus kronis. Komplikasi akantimbul apabila keadaan ini tidak ditangani segera, seperti perdarahan intrakranial,perdarahan pulmonal, serta gangguan metabolik akibat lisis dari sel leukemia. Gangguanmetabolik yang mengikuti keadaan tumor lysis syndrom ini berupa hiperurisemia,hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hipokalsemia sekunder, serta kadang-kadangditemukan asidosis laktat. Di Bagian IKA FKUI/RSCM Jakarta terdapat 57 (22%) pasienLLA dengan hiperleukositosis dan gangguan metabolik yang paling menonjol ialahhiperurikemia (38,5%) dan asidosis laktat (46%). Untuk mengatasi gangguan metabolikpada hiperleukositosis dilakukan hidrasi dan alkalinisasi, serta pemberian allopurinol.Tentunya keadaan ini memerlukan pemantauan yang ketat, sehingga kita tahu kapanhidrasi dihentikan dan kapan sitostatika dapat dimulai. Prognosis pasien leukemialimfositik akut dengan hiperleukositosis pada umumnya buruk.