Pola Kuman, Sensitifitas Antibiotik dan Risiko Kematian oleh Kuman Staphylococcus coagulase Negatif pada Sepsis Neonatorum di RS DR Moewardi Surakarta

Main Authors: H, Yulidar, Martuti, Sri, Sunyataningkamto, Sunyataningkamto
Format: Article info application/pdf eArticle
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI) , 2016
Subjects:
Online Access: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/807
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/807/742
Daftar Isi:
  • Latar belakang. Sepsis neonatorum merupakan penyebab kematian tertinggi padaneonatus. Sebagai pedoman antibiotik yang akan diberikan diperlukan data pola kumansecara berkala. Beberapa Negara telah melaporkan infeksi Staphylococcus coagulasenegative (CoNS) yang merupakan kuman komensal kulit, sebagai penyebab sepsisneonatorum awitan lambat.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kuman dan jenis antibiotikyang sensitif pada bayi sepsis yang dirawat di bangsal neonatus RS Dr. MoewardiSurakarta dan risiko kematian oleh Staphylococcus coagulase negatif (CoNS).Metoda. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengambil data dari rekammedis bayi yang dirawat di bangsal neonatus RS Dr. Moewardi (RSDM) Surakarta.Data diambil dari bulan Desember 2004 sampai Desember 2005 dengan diagnosis sepsis,didapatkan hasil kultur kuman positif.Hasil. Didapatkan 49 data dengan kuman positif. Kuman penyebab sepsis didapatkanberturut-turut Enterobacter sebagai penyebab terbanyak 42,9%, diikuti olehStaphylococcus dan Citrobacter masing-masing 18,4%, Streptococcus dan Serratia6,1%, Pseudomonas dan Klebsiella 4,1%. Pada kelompok kuman Enterobactermeropenem merupakan antibiotik dengan sensitifitas paling tinggi (73,7%) dansensitifitas terhadap sefepim 38,1%. Angka kematian secara keseluruhan 57,1%. Padakelompok kuman Enterobacter, Staphylococcus dan Citrobacter angka kematianberturut-turut 57,1%, 33,3% dan 77,8%. Risiko kematian oleh kuman CoNSdibandingkan dengan kuman gram negatif RR 5,5 dengan tingkat kepercayaan 95%(0,97;31,45). Risiko kematian terhadap Staphylococcus aureus juga tidak berbedabermakna.Kesimpulan. Kuman yang paling sering ditemukan pada bayi sepsis di bangsal neonatusRSDM Surakarta adalah Enterobacter. Angka kematian masih tinggi 57,1% dan tidakterdapat perbedaan bermakna pada risiko kematian CoNS dibandingkan dengan kumangram negatif dan Staphylococcus aureus.