Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perkembangan Neurologis pada Bayi dengan Riwayat Hiperbilirubinemia

Main Authors: Hutahaean, Baginda, Putranti, Alifiani Hikmah, Rahardjani, Kamilah Budhi, Sidhartani, Magdalena
Format: Article info application/pdf eArticle
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI) , 2016
Subjects:
Online Access: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/742
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/742/677
Daftar Isi:
  • Latar belakang. Salah satu penyebab gangguan perkembangan neurologis (GPN) adalah hiperbilirubinemia.Kerusakan sawar darah otak (SDO) meningkatkan permeabilitas otak terhadap bilirubin. Terdapat beberapafaktor yang menyebabkan kerusakan SDO, yang selanjutnya meningkatkan risiko GPN bayi.Tujuan. Mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi GPN pada bayi dengan riwayat hiperbilirubinemia.Metode. Desain longitudinal prospektif, subjek 48 neonatus dengan kadar bilirubin indirek serum (BIS)>10 mg/dL, dirawat Oktober 2004–Agustus 2005, dan dipantau pada usia 3, 6 dan 9 bulan dengan BayleyInfant Neurodevelopmental Screener (BINS). Multivariat cox-regression digunakan untuk analisis.Hasil. Receiver operating curve (ROC) : kadar BIS neonatal dapat sebagai prediktor GPN bayi, dengancut-off point BIS 14,68 mg/dL. Terdapat hubungan bermakna antara BIS dengan GPN (χ2:18,657;p<0,001).Dari uji multivariat Cox-regression : infeksi (Hazard ratio/HR 4.0;CI=0.9;18,1), kadar BIS >14,68 mg/dL(HR 2,5;CI=0.5;12,1) dan tidak mendapat terapi (HR 2.1;CI=0.8;5,6) mempunyai risiko GPN. Asidosisdan hipoglikemia bukan faktor risiko.Kesimpulan. Kadar BIS dapat digunakan sebagai prediktor GPN. Infeksi, kadar BIS >14,68 mg/dL dantidak mendapat terapi merupakan faktor yang meningkatkan risiko GPN pada bayi dengan riwayathiperbilirubinemia.