Ketebalan Tunika Intima-Media Arteri Karotis dan Fungsi Ventrikel serta Profil Lipid pada Anak dengan Sindrom Nefrotik Relaps Frekuen dan Dependen Steroid
Main Authors: | Widjaja, Sri Lilijanti, Advani, Najib, Tambunan, Taralan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/732 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/732/667 |
Daftar Isi:
- Latar belakang. Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal kronik yang dapat mengakibatkanhiperkolesterolemia dan trombositosis. Keduanya merupakan faktor risiko terjadinya aterosklerosis. Belumjelas apakah sudah terjadi penebalan pada tunika intima-media arteri karotis dan perubahan fungsi ventrikel.Tujuan. Untuk menilai ketebalan tunika intima-media dinding arteri karotis dan fungsi ventrikel sertahubungan antara gambaran profil lemak (kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, kolesterol VLDL,Lipoprotein (a)), jumlah trombosit, tekanan darah, dan lama sakit dengan ketebalan tunika intima-mediaarteri karotis pada anak sindrom nefrotik relaps frekuen dan dependen steroid.Metode. Dilakukan penelitian observasional cross sectional. Pemeriksaan ketebalan tunika intima-mediadinding arteri karotis dan fungsi ventrikel dilakukan dengan ultrasonografi Sonos 4500, profil lemak,kadar Hb, jumlah trombosit, dan tekanan darah. Data diolah dengan SPSS versi 13. Dilakukan uji T,analisis regresi linier dan analisis multivariat dengan regresi multipel.Hasil. Subjek 52 anak (26 kasus dan 26 kontrol) ikut serta dalam penelitian. Rerata ketebalan tunika intimamediaarteri karotis 0,54 (0,09) vs 0,37 (0,04); p<0,0001. Rerata E/A 1,43 (SB 0,5) vs 1,75 (SB 0,3); p < 0,012.Rerata IMP RV 0,39 (SB 0,06) vs 0,34 (SB 0,03) ; p < 0,001. IMP LV 0,47(SB 0,07) vs 0,36 (SB 0,05); p < 0,001.Analisis regresi linier multivariat menunjukkan hanya kadar Lp(a) yang mempunyai hubungan cukup kuat denganketebalan tunika intima-media arteri karotis (r = 0,724 dan p= 0,037) dengan koefisien determinasi (R2=0,716 ).Kesimpulan. Terdapat penebalan tunika intima-media dinding arteri karotis dan terjadi disfungsi ventrikel.Lipoprotein-a merupakan faktor determinan dan mempunyai korelasi cukup kuat dengan ketebalan tunikaintima-media arteri karotis pada anak sindrom nefrotik relaps frekuen dan dependen steroid.