Insidens Malnutrisi Rawat Inap pada Anak Balita di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Main Author: | Sidiartha, I Gusti Lanang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/701 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/701/636 |
Daftar Isi:
- Latar belakang. Malnutrisi merupakan salah satu masalah serius di bidang kesehatan anak balita baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang karena angka kesakitan dan kematian masih tinggi.Tujuan. Mengetahui insidens malnutrisi rawat inap pada anak balita dan menganalisis hubungannyadengan berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, jenis penyakit, tipe malnutrisi dan lama rawat.Metode. Penelitian kohort retrospektif dikerjakan terhadap 103 anak balita rawat inap di Bangsal AnakRSUP Sanglah bulan Nopember 2006 sampai Januari 2007. Malnutrisi rawat inap ditentukan denganmenghitung selisih nilai Z-score BB/TB saat masuk rumah sakit dan saat pulang dengan cut off point 0,5SD. Hubungan dengan jenis kelamin, umur, jenis penyakit, tipe malnutrisi dan lama rawat diuji denganuji kai-kuadrat dengan tingkat kemaknaan p <0,05.Hasil. Diantara 103 anak balita 66% laki-laki dan 34% perempuan, 44,6% berumur <12 bulan, 24,3%dengan diagnosis diare, dan lama rawat antara 2–29 hari. Insidens malnutrisi rawat inap dijumpai pada 31dari 103 anak (30,1%). Insidens malnutrisi rawat inap pada anak dengan lama rawat 8-29 hari 58,8% danlama rawat 2-7 hari 15,9%, secara statistik bermakna (p=0,000; RR 3,69; IK95% 2,00; 6,79). Hubunganmalnutrisi rawat inap dengan jenis kelamin, umur, jenis penyakit, dan tipe malnutrisi tidak bermakna(masing-masing nilai p >0,05).Kesimpulan. Insidens malnutrisi rawat inap di RSUP Sanglah 30,1%, risiko malnutrisi rawat inapmeningkat 3,69 kali apabila anak dirawat lebih dari seminggu