Hubungan Gambaran Klinis dan Laboratorium Sebagai Faktor Risiko Syok pada Demam Berdarah Dengue
Main Author: | Mayetti, Mayetti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/569 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/569/505 |
Daftar Isi:
- Latar belakang. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemis dengan angka kematian yangmasih tinggi. Gambaran klinis bervariasi, pasien yang awalnya tampak ringan dapat mengalami syok danmeninggal. Sampai saat ini masih sulit mengetahui mana di antara pasien yang akan mengalami syok.Tujuan. Mengetahui hubungan gambaran klinis dan parameter laboratorium sebagai faktor risiko syokpada pasien DBD.Metode. Penelitian kohort retrospektif data rekam medik pasien DBD (kriteria WHO 1997) yang dirawatdi RS. M. Djamil Padang pada Januari-Desember 2007. Dicatat umur, jenis kelamin, status gizi, suhu,manifestasi perdarahan, hepatomegali, nilai hemoglobin, leukosit, hematokrit, dan trombosit saat masukrumah sakit serta derajat DBD, dihubungkan dengan kejadian syok. Analisis memakai uji chi-square,fischer’s exact, risiko relatif dan analisis multivariat regresi logistik.Hasil. Dari 259 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, 119 (46%) mengalami syok. Pasien dengansuhu <37,5 oC, perdarahan spontan, dan hepatomegali mengalami syok berturut-turut 55,3%, 90,5%, dan71,9%. Pasien dengan hemoglobin >14 gr%, leukosit >10000/ mm3, hematokrit >50 vol% dan trombosit<20000/ mm3 berturut-turut mengalami syok 65,4%, 70%, 79,3% dan 70%, berbeda bermakna dibandingyang tidak syok (p<0,05). Kemungkinan mengalami syok lebih besar (+2 kali) apabila suhu <37,5oC,perdarahan spontan, hepatomegali, hematokrit >42 vol%, hemoglobin >14gr%, leukosit >5000/mm3 dantrombosit <50000/ mm3. Analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berhubungan dengan syokadalah suhu, perdarahan spontan, hepatomegali, jumlah trombosit, hematokrit, dan leukosit (p<0,05).Kesimpulan. Gambaran klinis berupa perdarahan spontan, hepatomegali, suhu tubuh dan parameterlaboratorium yaitu jumlah trombosit, hematokrit, leukosit paling berhubungan, dan merupakan faktorrisiko syok pada DBD.