Risiko Gangguan Pendengaran pada Neonatus Hiperbilirubinemia

Main Authors: Sarosa, Gatot Irawan, Putranti, Alifiani Hikmah
Format: Article info application/pdf eArticle
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI) , 2016
Subjects:
Online Access: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/499
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/499/436
Daftar Isi:
  • Latar belakang. Menurut data WHO tahun 2007, diperkirakan prevalensi gangguan pendengaran padapopulasi penduduk Indonesia 4,2%, salah satu penyebab gangguan pendengaran adalah hiperbilirubinemiapada neonatus. Identifikasi dini gangguan pendengaran dan intervensi optimal pada usia enam bulanpertama dapat mencegah gangguan bicara dan bahasa, prestasi akademik, hubungan personal sosial, danemosional pada anak.Tujuan. Membuktikan dan menganalisis risiko hiperbilirubinemia terhadap terjadinya gangguanpendengaran pada neonatus.Metode. Dilakukan penelitian kohort pada 36 neonatus dengan hiperbilirubinemia di RS Dr. Kariadi,Maret 2009 – Maret 2010, terdiri dari 18 kelompok kasus dengan kadar bilirubin indirek >12 mg/dl dan18 kelompok kontrol dengan kadar bilirubin indirek <12 mg/dl. Subyek penelitian dipilih menggunakanmetode consecutive sampling. Dicatat data klinis, laboratorium, dilakukan tymphanometri, OtoAcusticEmission (OAE) dan Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) pertama serta OAE dan BERA tigabulan kemudian. Analisis dilakukan dengan uji Chi-square, uji Mc Nemar dan uji t tidak berpasangan.Hasil. Kejadian gangguan pendengaran pada pemeriksaan BERA awal sebanyak 9 kasus (25%) dan 3 kasus(8,3%) pada pemeriksaan BERA kedua, secara statistik tidak bermakna (p>0,05). Pada pemeriksaan BERAawal, rerata kadar bilirubin indirek tidak berbeda bermakna (p>0,05) antara neonatus dengan gangguanpendengaran 14,1 8+6,289 mg/dl dan neonatus tanpa gangguan pendengaran (11,29+2,995) mg/dl. Nilairisiko relatif (RR) 2,0 (p>0,05; 95% CI 0,6-6,8), namun secara statistik tidak bermakna.Kesimpulan. Kejadian gangguan pendengaran pada neonatus dengan hiperbilirubinemia adalah 25%.Kadar bilirubin indirek >12 mg/dl belum dapat disimpulkan sebagai faktor risiko gangguan pendengaranpada neonatus dengan hiperbilirubinemia.