Pengobatan Cefixime pada Demam Tifoid Anak
Main Authors: | Hadinegoro, Sri Rezeki S, Tumbelaka, Alan R, Satari, Hindra Irawan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1012 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1012/942 |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian uji klinis non-komparatif pengobatan cefixime terhadapdemam tifoid anak di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta, sejak Mei1999 – Januari 2000. Subyek berumur antara 3-15 tahun dengan diagnosis klinis demamtifoid tanpa komplikasi. Di antara 25 orang pasien yang ikut dalam penelitian, terdapat11 laki-laki dan 14 perempuan, 16 (64%) pasien termasuk kelompok 5-9 tahun dan 8(32%) berumur >10 tahun. Delapan belas anak menderita demam di rumah selama 7hari atau lebih. Selain demam, mual, muntah, perasaan tidak enak di perut, deliriumdan hepatomegali merupakan gejala yang terbanyak ditemukan. Lebih dari separuhjumlah kasus menderita demam antara 37,5-38,5oC dan 7 anak lainnya mengalamidemam lebih dari 39oC. Peningkatan LED dan SGOT/SGPT terdapat pada hampirsemua kasus. Semua pasien mendapat pengobatan cefixime 10-15mg/kgbb/hari, dibagi2 dosis selama 10 hari. Penurunan suhu (time of fever defervescence) terjadi setelah 6,0hari (SB 3,1) pengobatan. Cure rate, yang menggambarkan efikasi cefixime terdapatpada 21 (84%) dan gagal 4 (16%) kasus. Penilaian hasil pengobatan hari kelima pada21 kasus menunjukkan 11 pasien sembuh sempurna, 10 pasien lainnya keadaan klinisbaik namun masih demam dan suhu turun pada hari berikutnya. Kegagalan bakteriologisdijumpai pada 1 kasus, termasuk dalam kelompok gagal secara klinis. Secara bakteriologis,3 pasien resisten terhadap salah satu dari ketiga antibiotik konvensional. Satu orangpasien resisten chloramphenicol dan 2 orang resisten ampisilin. Dua puluh satu (84%)di antara 25 pasien tetap sensitif terhadap ketiga antibiotik konvensional. Dalampenelitian ini tidak terdapat satu kasus pun dengan MDRST. Secara umum cefiximemempunyai efikasi yang baik dan dapat ditoleransi oleh semua pasien dengan efeksamping ringan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan evaluasi lebih lanjutmengenai dosis dan lama pengobatan.