PEMILIHAN PRIORITAS BAHAN BAKU BIOAVTUR DI INDONESIA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP)
Main Authors: | Siswahyu, Agung, Hendrawati, Tri Yuni |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/224 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/224/199 |
Daftar Isi:
- Bioavtur merupakan bahan bakar alternative untuk pesawat terbang bermesin turbin. Penggunaan bioavtur bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang dari mesin pesawat terbang. IATA sejak tahun 2005 sudah memiliki strategi untuk mengurangi emisi gas buang. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan menggunakan bioavtur sebagai bahan bakar. Indonesia sebagai anggota IATA juga memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan bioavtur di Indonesia sebagai bahan bakar pesawat memiliki peran penting dan stratergis. Bioavtur dihasilkan olehserangkaian proses konversi biomassa berupa serat, gula, tepung dan minyak nabati. Proses konversi bahan tersebut bisa melalui proses transesterifikasi, perlakuan panas (pyrolisis dan hydrothermal), perlakuan hidrolisis oleh enzim, fermentasi, dan fischertrops. Indonesia memiliki potensi bahan baku yang melimpah, produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2014 mencapai 29,41 juta ton, minyak kelapa 3,38 juta ton dan 4.6 Ton minyak inti sawit ditahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah memilih prioritas bahan baku bioavtur dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa minyak sawit adalah bahan baku yang paling potensial dengan bobot 0,361, kemudian urutan kedua adalah biomassa bobot nilai 0,327 sedangkan minyak intisawit dan kelapa berbobot 0,156. Berdasarkan analisis AHP maka pemanfaatan bahan baku terbarukan (renewable resourcess) berbasis minyak nabati seperti minyak kelapa sawit untuk produksi bioavtur menjadi salah satu solusi yang potensial.