MUNGKINKAH DI KABUPATEN BUTON MEMILIKI TEMUAN PRASEJARAH

Main Author: AKW, Bernadeta
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan
Subjects:
Online Access: http://walennae.kemdikbud.go.id/index.php/walennae/article/view/245
http://walennae.kemdikbud.go.id/index.php/walennae/article/view/245/237
Daftar Isi:
  • Selama ini Kabupaten Buton dijuluki sebagai "kota seribu benteng". Hal itu dapat dimengerti karena Buton memiliki sebaran benteng, dan selama ini menjadi topik pembahasan di kalangan sejarawan maupun arkeolog. Dalam perspektif arkeologi, penelitian situs-situs yang berindikasi prasejarah di Sulawesi bagian Tenggara terbilang masih jarang ditemukan. Penelitian berupa eksplorasi gua-gua yang dilakukan 2011 belum ditemukan adanya temuan prasejarah baik di beberapa situs gua maupun situs terbuka. Sejumlah gua yang disurvei hanya memperlihatkan bekas aktivitas ritual. Padahal, kondisi topografi Sulawesi Tenggara yang tidak jauh berbeda dengan kondisi topografi wilayah Sulawesi Selatan dan memungkinkan adanya keterkaitan budaya antara dua wilayah hunian prasejarah. Selain tindak ritual, tradisi pembuatan tembikar juga ditemukan di Buton, merupakan lahan studi etnoarkeologi yang menjanjikan harapan kajian yang akurat, guna melahirkan berbagai model penelitian etnoarkeologi di Indonesia. Dengan melihat kondisi topografi, mungkinkah Buton memiliki temuan prasejarah yang dapat memberi gambaran mengenai awal peradaban manusia? All this time Buton Regency is titled as the "city of a thousand fortresses ". This is understandable because Buton has spread fortress, and has been a topic of discussion among historians and archaeologists. In archaeological perspective, the sites studies that are indicated prehistoric in Southeast Sulawesi are still fairly rare. The study of caves exploration conducted in 2011 has not found any prehistoric findings in several cave sites and open sites. A number of caves surveyed showed only former ritual activity. In fact, Southeast Sulawesi topographic conditions are not much different from the topography of South Sulawesi and it allow for cultural linkages between the two prehistoric residential areas. In addition to acts of ritual, tradition of making pottery is also found in Buton, which is a promising area of accurate assessment expectations of etnoarcheology study, gave birth to a variety of models etnoarcheology study in Indonesia. By looking at the topography, is it possible that Buton has prehistoric findings may give an idea of the beginning of human civilization