PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN EDUKASI ANAK AUTIS DI SURABAYA
Main Author: | Asyifa Nur Farah Diba |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.itats.ac.id//index.php?p=show_detail&id=28779 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKPengembangan edukasi anak autis di Surabaya tergolong banyak tetapitidak merata di seluruh bagian wilayah Surabaya. Di Surabaya sendiri saranapengembangan edukasi untuk anak autis lebih banyak di wilayah bagian SurabayaTimur. Sehingga untuk masyarakat dari wilayah lain membutuhkan banyak waktuuntuk menempuhnya. Dalam Perencanaan dan Perancangan Pusat PengembanganEdukasi Anak Autis di Surabaya ini ingin melingkup seluruh kebutuhan tumbuhkembang anak autis yakni secara pendidikan, terapi, dan klinis. Metodemengunakan metode deskriptif dan studi banding, dengan mengkaji Sekolah InklusifGaluh Handayani sebagai studi lapangan dan A Centre for Autism New Struansebagai studi literatur sesuai dengan tema Arsitektur Perilaku dan obyek rancangan.Letak Pusat Pengembangan Edukasi Anak Autis di Surabaya ini berada dijalan Bukit Darmo,Babatan, kecematan Wiyung, Surabaya Barat, dengan luas lahan12.3000 m 2 dan luas bangunan sebesar 9.349,587 m 2 . Memiliki fasilitas utama:pusat pengembangan,fasilitas terapi,fasilitas medis,fasilitas penunjang: fasilitaspengelola,fasilitas parkir. Batasan tapak antara lain adalah sebelah Utara: RanchMarket, sebelah Selatan: Rumah Sakit Nasional, sebelah Timur: Jalan Raya BukitDarmo, sebelah Barat: Perumahan Warga.Pusat Pengembangan Edukasi Anak Autis di Surabaya ini menerapkanTema Arsitektur Perilaku, pada desain tatanan lahan dibuat berdasarkan prosessosial manusianya, menerapkan failitas parkir pada zona publik,fasilitas penerimapada, zona transisi dan fasilitas bangunan utama pada zona private. Pada desainbentuk memiliki kaki, badan, kepala bangunan dengan tinggi bangunan 16 meterdengan skala manusiawi. Pada desain ruang tatanan letak ruang yang memilik satuakses dan sirkulasi, agar menjamin keamanan dan melatih daya ingat mereka.Penerapan konsep Makro Arsitektur Healthy-Fun Space, pada desain tatanan lahanperbedaan zona pada taman seperti zona bermain, zona olahraga, zona eksplortanaman, dan zona eksplor kepekaan indera mereka. Pada desain bentuk terdapatbagian teras yang dapat dijadikan sebagai area transisi antara dalam dan luarruangan, dan tangga kecil yang bisa dijadikan aktifitas duduk. Pada desain ruangmemiliki dimensi yang sesuai berdasarkan 3 jenis level anak autis. Penerapankonsep Mikro tatanan lahan Ekspresif, menggunakan tekstur lantai kayu, teksturkerikil, tekstur rumput, tekstur tanah yang ada pada lansekap dapat berperanmeningkatkan ekplorasi indera mereka. Konsep Mikro Atraktif pada bentukmenggunakan perpaduan garis vertikal dan horizontal, fasad difinishing dengantekstur pasir berwarna cokelat agar memberikan kesan natural dan meningkatkankepekaan indera peraba anak autis saat sedang berjalan disekitar bangunan.Konsep Mikro Healing penerapan desain pada ruang yaitu penggunaan karpet padatatanan lantai, 50% bagian bawah dinding di finshing dengan karpet yang samaseperti lantai untuk menjaga keamanan mereka. Plafond pada ruang belajarterdapat drop ceiling di bagian tengah untuk mendapatkan kesan dim light padaruangan. Semoga perencanaan dan perancangan fasilitas edukasi anak autisdengan penerapan tema arsitektur perilaku ini dapat berguna bagi mahasiswaarsitektur lainnya.Kata kunci : Edukasi, Klinik, Pusat Pengembangan, Terapi.