PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNANETRA DI SURABAYA
Main Author: | RISMA YUNIA FERDANI |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.itats.ac.id//index.php?p=show_detail&id=28740 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKMenurut data Susenas 2012, ada sebanyak 1.776.912 penyandang tuna netraIndonesia, dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah. Kurangnya fasilitas bagi parapenyandang tuna netra menjadi masalah tersendiri. Dengan banyaknya penyandangtunanetra, maka dibutuhkan sebuah tempat yang menyediakan fasilitas untuk mewadahikegiatan tunanetra di Surabaya. Pusat Pemberdayaan Penyandang Tuna Netra adalahsebuah wadah yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pelatihan secaraoptimal untuk kemandirian tunanetra, serta memberdayakan mereka sehingga kegiatanmereka tidak selalu bergantung pada orang lain dan tidak merasa terdiskriminasi dalam halpendidikan maupun kondisi sosial di lingkungan formal khususnya.Menggunakan tema Arsitektur Berwawasan Perilaku untuk memperhatikan perilakutuna netra dalam proses desain, sehingga dapat mendukung kenyamanan dalam pelatihandan kegiatan belajar mengajar. Menggunakan metode deskriptif serta penggunaan konsepmakro (responsive) diharapkan dapat menanggapi kebutuhan dalam kegiatan mereka.Proses desain arsitektur yang dilakukan mampu menjawab kebutuhan para penyandangtunanetra, yang nantinya akan menjadi acuan pada 3 mikro konsep yang diterapkan, yaitumikro tatanan lahan (independent), bentuk (adaptive) dan ruang (interactive). Desain tatananlahan independent diwujudkan dengan penataan massa bangunan sesuai zona dan sirkulasigrid linier yang terarah sehingga memudahkan pengguna dalam geraknya. Desain Bentukyang adaptive menampilkan kesan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan perilakupengguna, seperti pengaplikasian tekstur material sebagai penanda pada bangunan. Sertadesain ruang interactive sangat mendukung makro konsep responsive yang dapat meresponperilaku tuna netra dengan mendesain ruang saling berhadapan dan menyediakan areakomunal sehingga pengguna dapat meningkatkan interaksinya dan rasa percaya dirinyaketika berkomunikasi dengan orang lain.Kata Kunci : Tunanetra, Pemberdayaan, Arsitektur Berwawasan Perilaku, Responsive