PENGARUH BRISK WALKING, SLOWLY WALKING, DAN KOMBINASI KEDUANYA TERHADAP PERUBAHAN NILAI IMT PADA REMAJA PUTRI DENGAN BERAT BADAN BERLEBIH (OVERWEIGHT)

Main Author: Aditiya Pratama
Format: Bachelors Thesis
Bahasa: ind
Terbitan: Prodi DIV Keperawatan Semarang POLTEKKES KEMENKES SEMARANG , 2018
Subjects:
IMT
Online Access: http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=16436
http://repository.poltekkes-smg.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Aditiya_Pratama_P1337420614013.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Kegemukan adalah keadaan kelebihan berat badan 10% di atas berat badan ideal atau persentase lemak tubuh total melebihi 20% untuk pria dan 25% untuk wanita. Kegemukan lebih dari 25% dari berat badan ideal disebut obesitas. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya pergerakan atau aktivitas fisik. Sebagian besar negara di dunia antara 60% hingga 85% orang tidak cukup aktif beraktivitas fisik untuk menjaga fisik mereka.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pendekatan pre dan post test. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan tingkat 1 dan 2 Politeknik Semarang yang mengalami kelebihan berat badan. Dengan mengikuti jalan cepat, berjalan perlahan, dan kombinasi keduanya selama 8 minggu dan 3 sesi per minggu, dan setiap sesi selama 30 menit. Jumlah sampel adalah 51 peserta dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok brisk walking 17 orang, kelompok slowly walking 17 orang, dan kelompok kombinasi 17 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat efek jalan cepat, berjalan perlahan, dan kombinasi keduanya pada perubahan nilai IMT. Untuk menganalisis intervensi mana yang paling berdampak pada perubahan IMT, gunakan uji Kruskal Wallis.Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai ? 0,000 atau
  • XV + 48 hlm.; Bibl.; Ilus.; 29 cm