ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA Tn. R DENGAN POST OPERASI TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTAT (TURP) BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA DI RUANG WIJAYAKUSUMA RSUD KRATON PEKALONGAN
Main Author: | ThifaalUlayya |
---|---|
Format: | Bachelors Thesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prodi VI Keperawatan Pekalongan POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=14865 |
Daftar Isi:
- Benigna Prostat Hyperplasia (BPH) adalah suatu kondisi yang sering terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan pengendalian hormone prostat.Pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan pada traktus urinarius, terjadi perlahan-lahan.Pada tahap awal terjadi pembesaran prostat sehingga terjadi perubahan fisiologis yang menyebabkan resisten uretra daerah prostat, leher vesika kemudian detrusor mengatasi dengan kontraksi lebih kuat. Sebagai akibatnya serat detrusor akan menjadi lebih tebal dan penonjolan serat detrusor kedalam mukosa buli-buli akan terlihat sebagai balok-balok yang trabekulasi. Jika dilihat dari dalam vesika dengan sitoskopi, mukosa vesika dapat menerobos keluar diantara serat detrusor sehingga terbentuk tonjolan mukosa yang apabila kecil dinamakan sakula dan apabila besar disebut diverkel. Fase penebalan detrusor adalah fase kompensasi yang apabila berlanjut detrusor akan menjadi lelah dan akhirnya akan mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk kontraksi, sehingga terjadi retensi urin total yang berlanjut pada hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas.