PENGGUNAAN KHAMIR RHODOTORULA MUCILAGINOSA UNTUK BIOSENSOR BOD MENGGUNAKAN ELEKTRODA EMAS
Format: | Article info application/pdf eJournal |
---|---|
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Kementerian Perindustrian
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/view/937 http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/view/937/808 http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/downloadSuppFile/937/60 http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/downloadSuppFile/937/65 http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/downloadSuppFile/937/66 |
Daftar Isi:
- Aplikasi biosensor BOD pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan manusia dan kemajuan IPTEK. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang medis dan lingkungan hidup.Biosensor BOD berdasarkan metabolisme khamir dikembangkan dalam rangka mempersingkat waktu pengukuran nilai BOD untuk monitoring lingkungan. Pengembangan biosensor dibuat melalui imobilisasi khamir pada film tipis dalam matrik agarose dengan Nafion sebagai membran untuk proses pertukaran ion. Khamir diambil dari fermentasi Rhodotorula mucilaginosa. Film tipis kemudian dilekatkan pada emas sebagai elektroda kerja. Biosensor BOD dikalibrasi menggunakan larutan yang mengandung glukosa yang setara sebagai sampel standar. Kondisi optimum diamati dengan waktu tunggu pengukuran 20 menit pada potensial 500 mV (vs Ag/AgCl). Untuk analisis glukosa, waktu tunggu adalah 20 menit dengan batas deteksi 1 mg/l. Hubungan linier yang baik diperoleh dari larutan standar glukosa yaitu, 2 0.99 dan estimasi kesalahan pengukuran 2,45%. Nilai BOD yang diperoleh dari biosensor menunjukkan perbandingan yang baik dengan konvensional.