Ketahanan Enam Galur Padi asal Petani terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae)
Main Authors: | Suryaningsih, Andika Septiana, Triwidodo, Hermanu, Wiyono, Suryo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/48395 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/48395/26513 |
Daftar Isi:
- Resistance of Six Lines from Farmers against Bacterial Leaf Blight (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Bacterial leaf blight (BLB) caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae is a disease that detrimental to rice production in Indonesia. One effort to control the disease is to use BLB resistant varieties. This study aims to evaluate the development of bacterial leaf blight on six lines (TCIPB202101, TCIPB202102, TCIPB202103, TCIPB202104, TCIPB202105, and TCIPB202106) and two control varieties (Ciherang and Inpari 30). Green house experiment was conducted in Cikabayan Dramaga using artificial inoculation. The study was conducted by observing the incubation period, lesion length and disease intensity at 7 and 14 days after inoculation (DAI). The results showed that all the lines tested were resistant to BLB and had better resistance compared to the control varieties. The TCIPB202105 and TCIPB202106 lines had the best resistance response with an average disease intensity below 1%. Meanwhile, the TCIPB202101 and TCIPB202102 lines had the highest percentage of disease intensity although they are still considered as moderately resistant category.
- Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae merupakan salah satu penyakit yang merugikan bagi produksi padi Indonesia. Salah satu upaya untuk mengendalikan penyakit tersebut ialah menggunakan varietas tahan HDB. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit HDB pada enam galur hasil rakitan dari petani (TCIPB202101, TCIPB202102, TCIPB202103, TCIPB202104, TCIPB202105, dan TCIPB202106) dan dua varietas pembanding, yaitu Ciherang dan Inpari 30. Penelitian dilakukan di rumah kaca Cikabayan Dramaga dengan inokulasi buatan. Pengamatan meliputi masa inkubasi, panjang lesio dan intensitas penyakit pada 7 dan 14 hari setelah inokulasi (HSI). Hasil penelitian menunjukkan semua galur yang diuji merupakan galur yang tahan terhadap penyakit HDB dan memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan varietas pembandingnya. Galur TCIPB202105 dan TCIPB202106 memiliki respons ketahanan terbaik dengan rata-rata intensitas penyakit dibawah 1%, sedangkan TCIPB202101 dan TCIPB202102 memiliki intensitas penyakitnya yang paling tinggi namun masih dalam kategori agak tahan.