Potensi Ekstrak Lengkuas sebagai Fungisida Nabati untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun Anggur (Phakopsora euvitis)

Main Authors: Widiastuti, Ani, Simarmata, Reza Fredo, Sumardiyono, Christanti
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia) , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/31145
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/31145/21198
Daftar Isi:
  • Potency of Galangal Extract as Botanical Fungicide to Control Grape Leave Rust Disease (Phakopsora euvitis) Grape leaf rust caused by Phakopsora eutivitis is an important disease on grape plants. Botanical pesticide is important to be developed as its application may reduce the usage of synthetic chemical pesticides. This study aimed to determine potency of galangal extract as botanical fungicide against P. euvitis, compared with mancozeb. The methods were galangal extract preparation in evaporated methanol, in vitro toxicity test of galangal extract for LC50 determination, and in planta test using grape seedlings in polybags. LC50 was determined by using SAS JMP Statistical Discovery Program. In planta test was carried out by spraying urediniospore suspension with density of 1 x 106 spores.mL-1, followed by galangal extract or mancozeb spraying at LC90 concentration three days after inoculation. The result showed that galangal extract inhibited spore germination of P. euvitis. LC50 of the galangal extract was 18.33 ppm; LC90 was 53.72 ppm; while mancozeb LC50 was 65.52 ppm and LC90 was 190.71 ppm. In planta experiment showed that galangal extract of 53.72 ppm (LC90) reduced the disease intensity of leaf rust by 16% on the 18th day, while mancozeb of 190.71 ppm (LC90) reduced the disease intensity by 26.4% compared to positive control or untreated-inoculated plants. This study showed that galangal extract is potential to be developed as botanical fungicide to control grape leaf rust disease
  • Penyakit karat daun anggur yang disebabkan oleh Phakopsora euvitis merupakan salah satu penyakit penting tanaman anggur. Pengendalian dengan pestisida nabati untuk penyakit ini penting dikembangkan karena pemanfaatannya dapat menekan penggunaan pestisida kimia sintetik yang selama ini diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak lengkuas sebagai fungisida nabati terhadap perkembangan P. euvitis, dan dibandingkan dengan fungisida mankozeb. Metode meliputi persiapan ekstrak lengkuas dalam metanol yang diuapkan, uji daya racun ekstrak lengkuas dan pestisida secara in vitro, penentuan LC50, dan pengujian in planta menggunakan bibit anggur di dalam polibag. Penentuan LC50 dilakukan dengan menggunakan program SAS JMP Statistical Discovery. Uji in planta dilakukan dengan cara penyemprotan suspensi spora (urediniospora) dengan kerapatan 1 x 106 spora.mL-1 dan penyemprotan ekstrak lengkuas atau mankozeb tiga hari setelah inokulasi pada konsentrasi LC90. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak lengkuas dapat menghambat perkecambahan spora P. euvitis. LC50 ekstrak lengkuas diperoleh sebesar 18,33 ppm dan LC90 sebesar 53.72 ppm; sementara LC50 mankozeb sebesar 65,52 ppm dan LC90 sebesar 190.71 ppm. Pada uji in planta, penggunaan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi 53.72 ppm (LC90) dapat menurunkan intensitas penyakit karat daun pada anggur sebesar 16% pada hari ke-18, sementara fungisida mankozeb dengan konsentrasi 190.71 ppm (LC90) menurunkan intensitas penyakit sebesar 26,4% dibandingkan dengan kontrol positif atau tanaman sakit tanpa perlakuan. Ekstrak lengkuas memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pestisida nabati terhadap penyakit karat daun anggur