PENGARUH LANGSUNG PEREKAT ELASTIS DENGAN TEHNIK KOREKSI DAN FASILITASI OTOT TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA CEDERA KRONIS INSTABILITAS PERGELANGAN KAKI
| Main Authors: | Abdurrasyid, Abdurrasyid, Juanda, Rendy, Syahril, Kaniggia Augusta, Rahmayana, Ayu |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Universitas Esa Unggul
, 2020
|
| Online Access: |
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Fisio/article/view/2902 https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Fisio/article/view/2902/2472 |
Daftar Isi:
- AbstractObjective: To seethedirecteffectofkinesiotape (KT) with correction and facilitation techniques after ten minutes of dynamic balance using the star excursion balance test (SEBT) on chronic ankle instability injury (CAI). Subjects: 111 subjects were divided into group 1 correction techniques (n = 21), group 2 facilitation techniques (n = 26), andgroup 3 controls / normal (n = 64). Method: quasi experimental randomized controlled trial by testing the SEBT percentage preandpostgroup 1 andgroup 2, and testing the SEBT percentage after 10 minutes in groups 1 and 2 compared to the normal 3-ankle group. Result: paired sample t-testpre (87,62% ± 9,631) and post (98,14% ± 10,556) group 1 p = 0,000 (p <0,005) there is difference of dynamic balance, paired sample t-test pre (90, 12.5% ± 8,529) and post (96,5% ± 14,049) group 2 p = 0,015 (p <0,05) there is difference of dynamic balance, independent sample t-test post group 1 and group 2 p = 0,659 (p> 0 , 05) and ANOVA group 1, group 2, & group 3 (95,13% ± 11,31) p = 0,585 (p> 0,05) there is no difference of dynamic balance. Conclusions: Both techniques of KT on ankle have a neuro-physiological effect on dynamic balance same as normal ankle. Keywords: Chronic ankle instability, kinesiotape, dynamic balance. sports injury AbstrakTujuan : Untuk melihat pengaruh perekat elastis (kinesiotape) dengan tehnik koreksi dan tehnik fasilitasi setelah sepuluh menit penggunaan terhadap keseimbangan dinamis (starexcurtionbalancetest (SEBT)) pada cedera kronis instabilitas pergelangan kaki (CKIPK). Subjek: 111 subjek penelitian dibagi menjadi grup 1 tehnik koreksi (n=21), grup 2 tehnik fasilitasi (n=26), dan grup 3 kontrol/normal (n=64). Metode: quasi experimental randomized controlled rial dengan menguji nilai SEBT pra dan paska grup 1 dan grup 2, dan menguji nilai SEBT paska 10 menit pada grup 1 dan 2 dibandingkan dengan grup 3 pergelangan kaki normal. Hasil:paired sampel t-testpra (87,62 %±9,631) dan paska (98,14%±10,556) grup 1 p=0,000 (p<0,005) ada perbedaan keseimbangan dinamis, paired sampel t-testpra (90,12%±8,529) dan paska (96,5%±14,049) grup 2 p=0,015 (p<0,05) ada perbedaan keseimbangan dinamis, independent sampel t-testpaska grup 1 dan grup 2 p=0,659 (p>0,05) tidak ada perbedaan keseimbangan dinamis, ANOVA grup 1, grup 2, & grup 3 (95,13%± 11,31) p=0,585 (p>0,05) tidak ada perbedaan keseimbangan dinamis. Kesimpulan: pemberian kedua tehnik perekat elastis pada pergelangan kaki sama-sama memberikan pengaruh neurofisiologi pada kontrol motorik gerak tubuh yang berimplikasi pada peningkatan keseimbangan dinamis setara dengan keseimbangan pergelangan kaki normal. Kata kunci: Cedera kronis pergelangan kaki, kinesiotape, keseimbangan dinamis