SAUDARA YANG AMANAH:TINJAUAN PSIKOLOGI INDIJINUS
Main Authors: | Ricca Angreini Munthe; Fakultas Psikologi, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, Ami Widyastuti; Fakultas Psikologi, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau |
---|---|
Format: | Article application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Indonesia
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.ui.ac.id/index.php/jps/article/view/7290 |
Daftar Isi:
- Melayu merupakan salah satu suku di Indonesia yang menjunjung tinggi kolektivitas budaya. Hal ini dapat terlihat dari interaksi masyarakat Melayu, salah satunya dalam bentuk persaudaraan. Hubungan persaudaraan dalam budaya Melayu ditunjukkan dengan upaya saling menjalankan fungsi sebagai saudara agar hubungan yang ada dapat dijaga dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saudara yang amanah dengan menggunakan pendekatan psikologi indijinus. Sebanyak 288 remaja di Pekanbaru-Riau diberi kuesioner pertanyaan terbuka modifikasi dari Kim (2009) dan informasi mengenai data diri. Analisis data penelitian menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Psikologi Indijinus, yaitu pendekatan yang dilihat dari sudut pandang budaya lokal, yang memungkinkan untuk melihat setiap fenomena dipandang sesuai dengan konteks terkait. Respon dikategorisasi berdasarkan persamaan tema, kemudian frekuensi respon dalam kelompok kategori ditabulasi silang dengan jenis kelamin responden. Hasil penelitian menemukan bahwa ada empat kategori ciri saudara yang dinilai amanah yaitu (1) karakter (59,5%), (2) peran (23,6%), dan (3) kebaikan hati (16,9%). Melayu is one of the tribes in Indonesia that upholds the culture of collectiveness. It can be seen from the interactions of Melayu people, in the form of brotherhood. Fraternal relations in the Melayu culture are indicated by the mutual efforts of functioning as brothers so that the existing relationships can be maintained properly. The purpose of this study was to determine the Amanah brother using an indigeneous psychological approach. A total of 288 adolescents in Pekanbaru-Riau were given the questionnaires with open questions which we modified from Kim (2009). We analyze the experimental data using a combination of qualitative and quantitative methods with Indigeneous Psychology approach, which makes it possible to see every phenomenon in accordance with the relevant context. Response categorized based on thematic similarities, then the frequency response in was cross-tabulated by the sex of the respondent. The study found that there are four categories of characteristics Amanah brother, namely (1) the character (59.5%), (2) the role (23.6%), and (3) the kindness (16.9%).