Turki Antara Sekularisme dan Aroma Islam; Studi atas Pemikiran Niyazi Berkes

Main Author: Mustofa, Imron
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya , 2016
Online Access: http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2893
http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2893/2141
Daftar Isi:
  • Sejak Musthafa Kemal Attaturk menjadi presiden pertama di Turki, negeri bekas kekhalifahan Usmaniyah ini berubah total menjadi negara sekular. Kamal dengan tegas memisahkan persoalan agama dan politik. Agama tidak lagi menjadi kewenangan negara tetapi diberikan seluas-luasnya secara pribadi kepada masyarakat. Sekularisme yang berkembang di Turki pada masa Attaturk sempat menjadikan Turki sebagai Negara “Barat” yang ada di wilayah Timur Tengah dengan segala nuansa sekularisme tak ubahnya seperti suasana di negara-negara Eropa dan Amerika. Turki kemudian menjadi sebuah negara modern dibawah kepemimpinan Attaturk dan militer dijadikan sebagai “penjaga” terhadap ide sukularisme yang terus tumbuh di negara tersebut. Dibawah pemerintahan Erdogan, Turki cenderung menampakkan aroma Islamnya daripada sekulernya. Ini menarik untuk dikaji.