PEMODELAN DAN VALIDASI HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KRITIS LAPISAN F2 IONOSFER (foF2) DENGAN TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DARI DATA IONOSONDA DAN GPS

Main Author: Muslim, Buldan; Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN
Format: Article \\\"application/pdf\\\" eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Himpunan Fisika Indonesia , 2010
Online Access: http://jurnal.fisika-indonesia.org/index.php/JF/article/view/18
Daftar Isi:
  • Hubungan antara frekuensi kritis lapisan F2 ionosfer (foF2) dengan total electron content (TEC) telah dimodelkan menggunakan data foF2 keluaran model sederhana ionosfer lintang rendah Indonesia (MSILRI) dan TEC yang diturunkan dari data GPS (Global Positioning System) stasiun BAKO yang terletak di Cibinong. Validasi model tersebut dilakukan dengan cara membandingkan prediksi foF2 dari TEC GIM/Global Ionospheric Map (disingkat foF2 GIM-MSILRI) dengan foF2 dari pengamatan ionosonda. Hasil validasi menunjukkan bahwa pada 1 Desember 2009, saat aktivitas matahari rendah prediksi foF2 GIM-MSILRI lebih rendah dari data pengamatan ionosonda untuk ionosfer belahan bumi utara terutama di lintang tinggi dan lebih tinggi untuk belahan bumi selatan. Dari nilai rata-rata mutlak simpangan foF2 GIM-MSILRI dengan pengamatan ionosonda di beberapa lintang yang berbeda, terlihat bahwa foF2 GIM-MSILRI untuk belahan bumi selatan lebih akurat dibandingkan dengan prediksi model foF2 di belahan bumi utara. Di belahan bumi bagian selatan simpangan model bervariasi dari 0,52 – 0,85 MHz sementara di belahan bumi bagian utara simpangan model bervariasi dari sekitar 0,65 sampai 1,12 MHz. Setelah terjadi coronal mass ejection (CME) pada 28 dan 29 Oktober 2003, model foF2 GIM-MSILRI dapat menangkap dengan baik badai ionosfer positif berupa peningkatan foF2 di atas Tanjungsari beberapa saat setelah CME sampai di magnetosefer bumi. Walaupun foF2 GIM-MSILRI dapat mengikuti badai ionosfer negatif berupa penurunan nilai foF2 beberapa jam setelah terjadi badai geomagnet tetapi model memprediksi foF2 lebih tinggi dari pengamatan.