Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak dan Fraksi Daun Kecapi (Sandoricum koetja( Burm.f.) Merr ) terhadap Candida albicans
Main Authors: | Mursyid, Agnes Maulida, Yuliawati, Kiki Mulkiya, Sadiyah, Esti Rachmawati |
---|---|
Format: | Article info kuantitatif application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Islam Bandung
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4777 http://hdl.handle.net/123456789/9622 http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4777/pdf http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/downloadSuppFile/4777/751 |
Daftar Isi:
- Kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr) merupakan salah satu tanaman obat tradisional dari suku Meliaceae, mengandung senyawa flavonoid, saponin dan polifenol yang dapat digunakan sebagai antifungi. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans yaitu Candidiasis. Tanaman kecapi di masyarakat, biasa digunakan untuk mengobati penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur daun kecapi (Sandoricum koetjape ( Burm.f.) Merr) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun kecapi terhadap Candida albicans dilakukan dengan metode difusi agar dengan perforasi pada media Saboraud Dextrose Agar (SDA). Ekstrak etanol daun kecapi pada konsentrasi 15% memberikan aktivitas antifungi yang ditandai dengan membentuk zona hambat pada plat agar. Fraksinasi ekstrak etanol dilakukan secara Ekstraksi Cair-Cair (ECC). Aktivitas antifungi tertinggi ditunjukan oleh fraksi etilasetat sebesar (23 mm), diikuti oleh fraksi N-heksana sebesar (19,2 mm), ekstrak etanol sebesar (18,2 mm), dan fraksi air sebesar (13 mm). Kemudian dilakukan pemantauan komponen dalam fraksi etilasetat secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan penampak bercak universal H2SO4 10% dalam methanol.