Penerapan Konsep Magersari Di Kawasan Permukiman Tamansari Keraton Yogyakarta
Main Author: | Viciani, Riana |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (UNISBA)
, 2016
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Kawasan Tamansari Keraton Yogyakarta merupakan salah satu kawasan yang dinyatakan sebagai kawasan cagar budaya yang dikembangkan sebagai kawasan wisata, karena memiliki artefak arkeologi yang berharga. Perkembangan kawasan sejarah dengan sewa lahan yang murah berdampak pada berkembangnya permukiman dalam kawasan bersejarah kota tanpa terkendali dan dapat menjadi acaman bagi kerusakan serta pelapukan tinggalan arkeologi sehingga menurunnya nilai asset budaya dan menurunnya daya tarik kawasan sebagai obyek wisata. Keberadaan permukiman tersebut dimulai awal abad XX, sebetulnya pemukiman pada waktu itu bersifat ngindung atau magersari, di mana ngidung atau magersari merupakan hak sewa lahan yang diberikan kepada masyarakat dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh keraton, dan mereka yang menempati tanah ngidung atau magersari disebut sebagai masyarakat ngidung atau magersari. Namun seiring dengan perkembangan permukiman banyak terjadinya pelanggaran permukiman terhadap aturan magersari sehingga perlu dilakukan penerapan konsep magersari di kawasan permukiman Tamansari Keraton Yogyakarta dengan tujuan untuk menjadikan kawasan permukiman magersari yang dapat mendukung kegiatan pariwisata Tamansari dan untuk mewujudkannya dilakukanlah pengkajian dengan menggunakan metode synoptic planning yaitu metode analisis yang mengkaji secara komprehensif, sehingga nantinya diperoleh hasil akhir dari kajian yaitu aturan-aturan budaya magersari berupa jarak bangunan yang tidak boleh < 2 Meter, ketinggian bangunan yang tidak > 7 Meter, dan bentuk dan jenis bangunan yang semi permanen dan tidak bertingkat serta kepadatan bangunan yang tidak lebih dari 50% dan kemudian diterapkan dalam arahan penataan kawasan permukiman Tamansari, sehingga nantinya dapat menciptakan kawasan permukiman yang terintegrasi dengan kegiatan buadaya Tamansari.