Perlindungan Hukum Profesi Dokter terhadap Dugaan Kasus Malpraktek Dihubungkan dengan Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Studi Kasus Balita Buta di Rsud Cibabat Kota Cimahi)
Main Authors: | Chandra, Muhammad Alfian; Ilmu Hukum, Universitas Islam Bandung, Syam, Husni; Ilmu Hukum, Universitas Islam Bandung |
---|---|
Other Authors: | FAKULTAS HUKUM UNISBA |
Format: | Article Kualitatif info application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Islam Bandung
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/2620 http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/2620/pdf |
Daftar Isi:
- Perkembangan ilmu hukum dalam penegakan hukum kesehatan, khususnya dalam kasus malpraktik akhir ??? akhir ini mulai berkembang dengan pesat. Dalam upaya menegakkan diagnosis atau melaksanakan terapi dokter biasanya melakukan suatu tindakan medik yang terkadang menimbulkan dampak atau yang disebut dengan resiko medik. Resiko medik tersebut seringkali dikaburkan dengan istilah malpraktek sehingga dokter seringkali dituduh telah melakukan tindakan malpraktek. Kurangnya pemahaman didalam masyarakat dalam penilaian terhadap sebuah tindakan medik membuat profesi dokter perlu mendapatkan perlindungan hukum yang lebih kuat diakibatkan maraknya tuntutan terhadap profesi dokter yang telah melakukan tindakan medik sesuai dengan standar profesi medik yang merupakan tolak ukur utama bagi profesi dokter. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumen yaitu dengan cara mengumpulkan data dan mencari bahan-bahan kepustakaan. Dokumen dapat berbentuk tulisan atau gambar. Seluruh data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan metode analisis yuridis kualitatif karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan perundang-undangan sebagai norma hukum positif. Adapun metode analisis kualitatif adalah tata cara analisis yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan, juga perilaku yang nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Metode?? pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan meneliti data yang berkaitan dengan permasalahan dugaan malpraktek medik. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian tindakan medik berupa pemasangan infus dikening pasien bukan merupakan sebuah tindakan yang melenceng dari standar profesi medik dan peraturan perundang ??? undangan yang berlaku di Indonesia. ??