Larangan Penangkapan Hiu di Laut Berdasarkan Resolusi Indian Ocean Tuna Comission ( IOTC ) Nomor 05 Tahun 2005 dan Convention on International Trade in Endangered Species Of Wild Fauna dan Flora ( CITES ) dan Implementasinya di Indonesia

Main Authors: Putra, Daniel Octoreza, Ruhaeni, Neni
Other Authors: Fakultas Hukum
Format: Article info Kualitatif yuridis kualitatif
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Islam Bandung , 2018
Subjects:
Online Access: http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/11041
http://hdl.handle.net/123456789/16641
Daftar Isi:
  • Abstract. Indonesia is a country that has a vast sea area, about 2/3 of the country's territory of the ocean. With such a vast sea territory, Indonesia is also internationally recognized as a Maritime Country stipulated in UNCLOS 1982 which authorizes and expands Indonesia's maritime territory with all the provisions that follow. With such a large and widespread coverage, Indonesia's oceans possess both biological and non-biological wealth that provide great value to fish resources, coral reefs with high biodegradable biological riches. Indonesia is very rich in marine biota. It is estimated that more than 75 species of sharks are found in Indonesian waters where the shark is a catch for livelihoods of fishermen. Whether it is sharks that are protected or sharks that have not been included in the list are protected. With the protection of sharks at the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) and protection under the Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) resolution, the authors will examine how marine shark bans are based on IOTC and CITES and implementation in Indonesia . The method used in this study is the normative juridical method, namely legal research conducted by examining library materials or secondary data as a basic material to be investigated by conducting a search on the rules and the literature related to the problems studied. The method of analysis used in this research is qualitative juridical method.method.Keywords : IOTC,CITES,Shark Protection in the Oceans. Abstrak. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sekitar 2/3 wilayah negara ini berupa lautan. Dengan cakupan wilayah laut yang begitu luasnya, maka Indonesia pun diakui secara internasional sebagai Negara Maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS 1982 yang memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesia dengan segala ketetapan yang mengikutinya. Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, laut Indonesia memiliki kekayaan baik hayati dan non-hayati yang memberikan nilai yang besar pada sumber daya ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi yang tinggi. Indonesia sangat kaya akan biota lautnya. Diperkirakan lebih dari 75 jenis hiu ditemukan di perairan Indonesia yang dimana ikan hiu ini menjadi tangkapan untuk dijadikan mata pencaharian para nelayan. Baik itu ikan hiu yang di lindungi maupun ikan hiu yang belum termasuk di dalam daftar di lindungi. Dengan adanya perlindungan hiu di Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ( CITES ) dan perlindungan menurut resolusi Indian Ocean Tuna Comission ( IOTC ), penulis akan mengkaji bagaimana larangan penangkapan ikan hiu di laut berdasarkan IOTC dan CITES dan implementasi di Indonesia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif.Kata Kunci : IOTC, CITES, Perlindungan Hiu di Lautan.
  • Abstrak. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sekitar 2/3 wilayah negara ini berupa lautan. Dengan cakupan wilayah laut yang begitu luasnya, maka Indonesia pun diakui secara internasional sebagai Negara Maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS 1982 yang memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesia dengan segala ketetapan yang mengikutinya.Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, laut Indonesia memiliki kekayaan baik hayati dan non-hayati yang memberikan nilai yang besar pada sumber daya ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi yang tinggi. Indonesia sangat kaya akan biota lautnya. Diperkirakan lebih dari 75 jenis hiu ditemukan di perairan Indonesia yang dimana ikan hiu ini menjadi tangkapan untuk dijadikan mata pencaharian para nelayan. Baik itu ikan hiu yang di lindungi maupun ikan hiu yang belum termasuk di dalam daftar di lindungi.Dengan adanya perlindungan hiu di Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ( CITES ) dan perlindungan menurut resolusi Indian Ocean Tuna Comission ( IOTC ), penulis akan mengkaji bagaimana larangan penangkapan ikan hiu di laut berdasarkan IOTC dan CITES dan implementasi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif.Kata kunci : IOTC,CITES,Perlindungan Hiu di Lautan.