Analisis Teknis Mine Dewatering Terhadap Rencana Tiga Bulan Penambangan Batu Bara Di Pit B Kec. Meureubo, Kab. Aceh Barat, Aceh
Main Author: | Nofrizal, Norris |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://hdl.handle.net/123456789/12474 |
Daftar Isi:
- PT Cipta Kridatama adalah perusahaan tambang batubara sebagai kontraktor yang melakukan kegiatan penambangan di jobsite CK - MIFA, Lokasi penelitian (pit B) sering mengalami permasalahan ketika terjadi hujan, karena pada saat hujan air limpasan dan air rembesan dari lapisan batuan berpotensi masuk ke dalam area pit yang dapat menyebabkan lantai kerja menjadi tergenang air. Pit B memiliki luas area sebesar 14,94 Ha dan terdapat 2 (dua) catchment area dengan masing-masing luasnya sebesar 38.000 m2 CA 1 dan 19.000 m2 CA 2. Curah hujan rata-rata maksimum daerah penelitian yaitu 29,83 mm/hari dengan intensitas curah hujan 11,12 mm/jam. Debit air yang berpotensi masuk ke dalam pit berasal dari air hujan yang mengalir melalui permukaan, infiltrasi melalui lapisan batuan permeable, impermeabel dan air hujan yang langsung masuk ke area Pit B sendiri. Sehingga total debit air yang masuk ke dalam Pit B sebesar 1592,31 m3/jam. Untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke Pit B, maka dilakukan penanggulangan air dari luar pit dengan membuat saluran pengalihan dan penanggulangan air yang masuk ke dalam pit dengan sistem pemompaan. Perkiraan debit air limpasan yang akan mengalir ke dalam saluran pengalihan adalah air dari luar pit yang bersumber dari hujan, sehingga terdapat 2 (dua) saluran pengalihan yang dibuat yaitu saluran pengalihan untuk CA 1 dan CA 2 dengan perkiraan debit sebesar 1,0 x 10-5 m3/detik CA 1 dan 2,3 x 10-6m3/detik CA 2. Dimensi Saluran pengalihan direkomendasikan dengan bentuk berupa trapesium, kemiringan dasar saluran 1% yang dianggap air beserta material yang dibawa dapat mengalir dengan baik dan tidak mengalami pengendapan di dasar saluran. Sehingga dengan kemiringan dasar saluran 1% dihasilkan perhitungan kecepatan aliran air kurang lebih sebesar 1 m/s yang merupakan pembulatan dari hasil perhitungan kedua saluran tersebut. Sistem pemompaan merupakan rekomendasi untuk penanggulangan air yang masuk ke dalam Pit B. Pompa yang digunakan merupakan pompa dengan merk Multiflo 360, dengan efisiensi pompa sebesar 75%, sehingga kapasitas pompa yang digunakan sebesar 270 m3/jam dari kapasitas maksimum pompa sebesar 360 m3/jam. Debit air yang masuk ke dalam Pit B merupakan air hujan yang masuk ke area penambangan dan air hujan yang merembes melalui lapisan batuan impermeabel. Sehingga debit rencana yang harus dipompakan yaitu sebesar 1592,31 m3/jam, dengan estimasi kebutuhan pompa sebanyak 1 pompa dan waktu pemompaan selama 10 jam.