HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KABUPATEN BANTUL

Main Author: PURWATI, YENNY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://elibrary.almaata.ac.id/1626/1/YENNY%20PURWATI.pdf
http://elibrary.almaata.ac.id/1626/2/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://elibrary.almaata.ac.id/1626/
http://elibrary.almaata.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Berdasarkan Hasil Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sampai tahun 2013 dengan pengukuran pada usia ≥ 18 tahun mencapai 25,8%, prevalensi hipertensi di DI Yogyakarta sebesar 25,7% sedangkan prevalensi, hipertensi di kabupaten bantul sebesar 12,13%. Kurangnya durasi tidur yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik yaitu muka pucat, mata sembab, badan lemas dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit darah tinggi, serangan jantung, stroke. Segi psikis, kurang tidur akan menyebabkan timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita akan menjadi lesu, lamban menghadapi rangsangan dan sulit berkonsentrasi. Ketidak cukupan kualitas dan kuantitas tidur dapat merusak memori dan kemampuan kognitif. Bila berlanjut bertahun-tahun dapat berdampak masalah psikologis seperti depresi dan gangguan perasaan lain. Apabila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, akan menyebabkan individu tersebut mengalami kurang tidur yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit yang dideritanya. Tujuan penelitian: Mengetahui apakah ada Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Kabupaten Bantul Metode penelitian: Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dipilih menggunakan teknik probability proportional to size (PPS) dengan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik dengan rumus Chi Square dengan bantuan SPSS versi 20. Hasil Penelitian: Jumlah sampel 163 Responden yang mengalami hipertensi dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 65 orang (57,7%), sedangkan responden yang mengalami hipertensi dengan kualitas tidur baik yaitu sebanyak 33 orang (40,3%). Frekuensi responden yang tidak hipertensi dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 31 orang (38,3%), sedangkan responden yang tidak hipertensi dengan kualitas tidur baik yaitu sebanyak 34 orang (26,7%). Analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di Kabupaten Bantul dengan nilai p-value 0,018 (p-value < 0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di Kabupaten Bantul. Kata Kunci: Lansia, Kualitas Tidur, Hipertensi.