HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER LAUK HEWANI DENGAN TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEIN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANTUL

Main Author: ISNAINI, FAJRIATUL
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://elibrary.almaata.ac.id/1538/1/Abstrak_Bab%20I_Dapus.pdf
http://elibrary.almaata.ac.id/1538/
http://elibrary.almaata.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Pangan ialah semua yang bersumber dari sumber daya alam dan air, yang diolah ataupun tidak diolah, yang diperuntukkan untuk makanan dan minuman bagi konsumsi manusia. Berdasarkan hasil Studi Diet Total (SDT) tahun 2014 rata-rata kecukupan protein penduduk pria ataupun wanita menurut kelompok umur, tertinggi pada golongan umur 5-12 tahun (129% dan 131,0%) dan yang terendah ada pada golongan umur > 55 tahun (89,2% dan 79,7%). Berdasarkan tempat tinggal, masyarakat daerah perkotaan lebih tinggi kecukupan proteinnya dibandingkan penduduk daerah perdesaan. Tujuan: Agar mengetahui hubungan pola konsumsi pangan sumber lauk hewani dengan tingkat asupan energi dan asupan protein rumah tangga di Kabupaten Bantul. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional cross sectional study. Penentuan wilayah penelitian menggunakan cluster dengan membagi Kabupaten Bantul berdasarkan Utara, Selatan, Timur, dan Barat pada bulan Januari - Maret 2019. Besar sampel penelitian yaitu sebesar 79 rumah tangga. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji Fisher’s Exact. Hasil : Hampir semua responden memiliki tingkat asupan protein tidak baik sebanyak 63 responden (73,3%), dan tingkat asupan energi tidak baik sebanyak 66 responden (76,7%). Hasil analisis bivariat antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat asupan protein tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p value 1,000 dan jumlah anggota keluarga terhadap tingkat asupan energi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai p value 0,675. Hasil analisis bivariat antara pendapatan keluarga dengan tingkat asupan protein tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p value 0,616 dan pendapatan keluarga dengan tingkat asupan energi tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p value 1,000. Dan hasil analisis bivariat antara pola konsumsi pangan sumber lauk hewani dengan tingkat asupan energi dan asupan protein rumah tangga mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai p-value 0,000 (< 0,05). Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi pangan sumber lauk hewani dengan tingkat asupan energi dan asupan protein rumah tangga di Kabupaten Bantul.