HUBUNGAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DENGAN PENDAPATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (Persero) BANDUNG
Main Author: | Nurlaela |
---|---|
Format: | Thesis PeerReviewed |
Terbitan: |
Universitas Komputer Indonesia
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unikom.ac.id/7584/ http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1-2006-nurlaelani-3018 |
Daftar Isi:
- Perkembangan dunia usaha di bidang penyediaan pelayanan jasa transportasi kereta api, untuk memperlancar arus perpindahan orang atau barang secara massal memerlukan sejumlah aktiva tetap sehingga memperlancar kegiatan operasinya. Dalam menjalankan aktivitas usahanya untuk memberikan pelayanan jasa transportasi, kepada masyarakat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung sangat bergantung pada aktiva tetap berwujud. Aktiva tetap berwujud tersebut dapat berupa sarana transportasi, prasarana, dan fasilitas pendukung. Konsekuensi dari kepemilikan aktiva tersebut adalah bahwa PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung harus melakukan kegiatan pemeliharaan dengan biaya yang relatif besar untuk mempertahankan agar aktiva tetap selalu berada dalam kondisi yang baik dan siap dioperasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya pemeliharaan aktiva tetap berwujud dengan pendapatan operasional perusahaan. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan biaya pemeliharaan aktiva tetap berwujud dengan pendapatan operasional perusahaan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif studi verifikatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fenomena yang terselidik pada suatu objek tertentu. Hasil analisis statistika dengan menggunakan analisis korelasi person menunjukan bahwa hubungan biaya pemeliharaan aktiva tetap berwujud dengan pendapatan operasional perusahaan merupakan hubungan yang searah dan derajat kekuatan korelasi sebesar 0,882, dan diketahui koefisien determinasi sebesar Kd = 77,79%, dari hasil pengujian hipotesis menyatakan thitung > ttabel atau 3,250 > 3,182 yang berarti signifikan. Dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara biaya pemeliharaan aktiva tetap berwujud dengan pendapatan operasional perusahaan. Saran dari penulis bahwa harus melakukan analisa yang tepat untuk menetapkan biaya pemeliharaan aktiva tetap berwujud yang optimal sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan operasional perusahaan dan untuk meningkatkan pendapatan operasional perusahaan sebaiknya semua karyawan melakukan kerja sama yang lebih baik agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.