Implementasi Kerja Sama Sister City Kota Bandung Dan Kota Suwon-Korea Selatan
Main Author: | Agneta Vendela Bataona, Monica |
---|---|
Format: | Thesis PeerReviewed |
Terbitan: |
Universitas Komputer Indonesia
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unikom.ac.id/57761/ http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-monicaagne-38274 |
Daftar Isi:
- Kerjasama Sister City merupakan persetujuan kerjasama antara dua kota, daerah setingkat provinsi, negara bagian atau prefektur yang memiliki satu atau lebih kemiripan karakteristik dimana dua daerah tersebut terdapat pada dua negara yang berbeda. Kerja Sama Sister City antara pihak Universitas Kyonggi dan PAUD Dahlia dalam Pembangunan fasilitas terhenti dikarenakan adanya Miss Communication dan masalah anggaran. Pengaturannya kurang berjalan secara maksimal dikarenakan kurang adanya peranan Pemerintah Kota Bandung khusunya Bagian Kerja Sama Kota Bandung. Studi mengenai implementasi ini mengacu ada teori implementasimenurut Edwards III dimana, keberhasilan implementasi dapa tdilihat berdasarkan pada Communication, Resources, Disposittions, dan Bureauceratic Structure. Untuk melihat keberhasilan dalam implementasi kerja sama Sister City. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada pandangan informan yang terperinci tentang suatu masalah. Adapun dari tujuan metode tersebut untuk membuat gambaran secara sistematis, formal, dan aktual mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang akan diteliti lebih terperinci. Hasil Peneliti menunjukan bahwa Implementasi Kerja Sama Sister City Kota Bandung dan Kota Suwon-Korea Selatan (Studi pada masalah Pembangunan Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Sukamulya Kota Bandung) oleh BagianKerja Sama Sub Bagian Luar Negeri Kota Bandung masih belum berhasil dalam kerjasama tersebut dikarenakan masalah anggaran, komunikasi, sumberdaya manusia, dan struktur birokrasi. Pembangunan fasilitas Pendidikan tersebut tidak dilanjutkan lagi dikarenakan komunikasi tidak berjalan dengan baik, komunikasi yang terjalin hanya menggunakan sosial media sehingga terjadinya miss communication antara Universitas Kyonggi dan PAUD Dahlia.