Analisis Pengaruh Beban Akibat Sandaran Terhadap Balok T Ekterior Pada Jembatan Gelagar Beton Bertulang

Main Author: Mujahid Madaul, Ahmad
Format: Thesis PeerReviewed
Terbitan: Universitas Komputer Indonesia , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unikom.ac.id/53501/
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-ahmadmujah-36835
Daftar Isi:
  • Jembatan beton bertulang di Indonesia, dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksinya mengacu pada pedoman standar ketentuan teknis perencanaan jembatan yang telah ditetapkan dan diberlakukan pada perencanaan jembatan di seluruh Indonesia. Sandaran jembatan beton bertulang yang tersebar di Indonesia dalam konstruksinya terdiri dari tiang sandaran dan railing jembatan yang terbuat dari pipa besi. Dalam penulisan tugas akhir ini sandaran jembatan tersebut diganti dengan dinding pasangan bata atau yang lainnya dengan mengutamakan fungsi estetika sesuai dengan himbauan kementrian pekerjaan umum. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pedoman ketentuan teknis perencanaan struktur atas jembatan beton bertulang terhadap pengaruh beban akibat sandaran yang terbuat dari dinding pasangan bata atau yang lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisis beban-beban yang bekerja pada struktur atas jembatan beton bertulang termasuk sandaran jembatan, selanjutnya dilakukan perhitungan tulangan pada balok T eksterior jembatan beton bertulang dan dibandingkan dengan standar perencanaan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Binamarga untuk memperoleh reaksi balok T eksterior yang ditinjau akibat beban yang bekerja terutama akibat beban sandaran jembatan. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis adalah bahwa dengan perencanaan yang didasarkan pada pedoman teknis perencanaan dan pelaksanaan jembatan beton bertulang, balok T eksterior yang ditinjau pada jembatan beton bertulang, masih mampu menahan beban yang bekerja diatasnya terutama beban sandaran walau dengan penggantian dinding sandaran jembatan beton bertulang yang sebelumnya adalah tiang sandaran dan railing dari pipa besi menjadi dinding pasangan bata merah, batako, batu belah, atau batu pecah.