Laporan No. 5. Identifikasi Jaringan Kawasan Konservasi untuk Pelestarian Nilai-nilai Hutan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur
Main Authors: | Jepson, Paul, Rais, Suparman, B, Alex, Ora, Raharjaningtrah, Wahyu |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Terbitan: |
Universitas Komputer Indonesia
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unikom.ac.id/3971/ http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkjplh-gdl-res-1996-paul-644-conservati |
Daftar Isi:
- Sumba merupakan pulau yang paling selatan dan terisolasi di Nusa Tenggara; pulau ini terletak 96 km sebelah selatan Flores, 295 km barat daya Timor dan 1125 km barat laut Darwin, Australia.Sumba memiliki panjang 210 km dengan luas daerah 10854 km2 (Monk et.al., in prep). Secara geologi pulau ini terbentuk dari fragmen crustal dan batu kapur, sangat berbeda dengan pembentukan pulau-pulau lain di Nusa Tenggara yang berasal dari batuan vulkanik. Sumba memiliki tipe iklim musiman yang keras dengan musim kering panjang yang terjadi antara bulan Mei - Nopember. Curah hujan tahunan antara 500 mm - 2000 mm; dengan penguapan yang tertinggi di bukit dan pegunungan sebelah selatan.Sebagian besar lansekap Sumba didominasi oleh padang rumput buatan yang menutupi sekitar 67% luas daratan Sumba; saat ini hanya 10% lahan di Sumba yang ditutupi hutan. Hutan mempunyai peran yang sangat penting dalam ekonomi dan budaya Sumba dan juga memiliki kepentingan internasional bagi pelestarian keanekaragaman hayati.