Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada Divisi Redaksi Harian Umum Bandung Ekspres

Main Author: Trimulya, Rizky
Format: Article PeerReviewed
Terbitan: Universitas Komputer Indonesia , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unikom.ac.id/30149/
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-rizkytrimu-36196
Daftar Isi:
  • Harian Umum Bandung Ekspres adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang persurat kabaran, dimana perusahaan HU Bandung Ekspres menyuguhkan berita-berita yang up to date, penulisan berita di HU Bandung Ekspres, menggunakan mekanisme piramida terbalik yang lebih mengutamakan hal yang terpenting dibandingkan hal yang umum. Perusahaan HU Bandung Ekspres mengutamakan suatu kedisiplinan waktu, keterampilan, serta kesigapan dalam bekerja yang diterapkan pada para karyawannya. Selama satu bulan penulis melaksanakan PKL di HU Bandung Ekspres, karena penulis ditempatkan di rubrik harian maka setiap hari pula penulis terjun ke lapangan untuk mencari berita. Di sini penulis melakukan kegiatan peliputan berita-berita olahraga, penulis juga melakukan wawancara langsung kepada pelatih dari kedua tim yang bertanding. Penulis melakukan wawancara sambil lalu yaitu wawancara yang dilakukan tanpa perencanaan, berlangsung secara kebetulan, tidak ada perjanjian atau kesepakatan terlebih dahulu. Selama melaksanakan PKL di HU Bandung Ekspres, banyak sekali ilmu yang penulis dapatkan. Dari mulai bagaimana menjadi seorang wartawan melakukan kegiatannya mulai dari peliputan yang dilakukan, mewawancarai narasumber, mencari data yang sebenarnya terjadi dilapangan, hingga menyusun atau menulis data tersebut sehingga dapat menjadi sebuah berita yang memenuhi unsur 5W + 1H. Untuk menjadi wartawan yang baik dan profesional dibutuhkan kecepatan, keakuratan, kreatifitas wartawan dan mentaati aturan yang berlaku. Wartawan dalam mencari berita berdasarkan Desk atau tempat liputan yang telah ditentukan oleh koordinator lapangan. Wartawan dalam menulis berita harus berdasarkan data dan informasi yang lengkap agar tidak terjadi kebohongan publik.