Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung)

Main Author: Wulansari, Ratna
Format: Thesis PeerReviewed
Terbitan: Universitas Komputer Indonesia , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unikom.ac.id/28460/
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-ratnawulan-34613
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara mendalam tentang Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung. Untuk menjabarkannya, maka fokus masalah tersebut peneliti dibagi ke dalam beberapa sub-sub masalah mikro yaitu situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindakan komunikatif dalam Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif tradisi etnografi komunikasi dengan teori subtantif yang diangkat yaitu interaksi simbolik. Subjek penelitian adalah yang terlibat dalam Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung sebanyak 5 (lima) orang, terdiri dari 3 (tiga) informan dan 2 (dua) informan kunci yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi tanpa partisipan, studi kepustakaan, dokumentasi dan internet searching. Teknik uji keabsahan data dengan cara peningkatan ketekunan pengamatan, triangulasi, kecukupan referensi dan pengecekan anggota. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, Situasi komunikatif dalam Upacara Adat Mapag panganten terdapat dua situasi terjadinya komunikasi yaitu Persiapan dan Pertunjukan. Peristiwa komunikatif, upacara adat mapag panganten ini dilaksankan untuk terus melestarikan tradisi adat sunda dalam pernikahan adat sunda. Tindakan komunikatif yang ada dalam upacara adat mapag panganten adalah gerakan tarian, permohonan, dan musik. Simpulan dari penelitian ini bahwa aktivitas komunikasi ritual dalam upacara adat mapag panganten bermula dari tradisi kerajaan sunda, yang dilaksankan untuk menjemput calon pengantin pria atau raja. Upacara ini dilaksankan sebagai tanda bentuk penghormatan dan bentuk kebahagian bagi keluarga calon pengantin wanita. Saran dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti harus mampu memberikan suatu masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.