Perilaku Komunikasi Narapidana Wanita (Studi Deskriptif perilaku Komunkasi Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Subang)

Main Author: Reo Ganoval, Michigan
Format: Thesis PeerReviewed
Terbitan: Universitas Komputer Indonesia , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unikom.ac.id/28368/
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-michiganre-34522
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Komunikasi Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Subang. Penelitian ini membahas tentang perilaku komunikasi dilihat dari komunikasi verbal dan komunikasi non verbal yang melatari perilaku komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Proses pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Selain itu, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan pencarian data di internet. Teknik analisa data yang digunakan adalah model siklus Ã�Â�Miles dan HubermanÃ�Â� untuk membahas mengenai permasalahan penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku komunikasi dilihat dari komunikasi verbal berupa penggunaan bahasa Sunda dan Indonesia lebih digunakan Ã�Â�Permisi, PuntenÃ�Â�, dan Nama alias Ã�Â�Uwi,ati dan JenongÃ�Â�. Sedangkan komunikasi non verbal berupa bahasa tubuh terdapat perhatian khusus mencubit pipi dan dagu dan ekspresi wajah terlihat bahagia dan kontak mata yang menandakan ingin diperhatikan lebih. Dan dilihat dari penampilan fisik penggunaan seragam Lapas yang digunakan serta karakter individu. Simpulan perilaku komunikasi Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Subang, lebih dominan menggunakan bahasa gaul campuran dengan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan sesama narapidana wanita. Bahasa tubuh narapidana wanita berbeda-beda penggunaanya tergantung kondisi yang sedang dialami dan berdasarkan lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan. Narapidana wanita mematuhi peraturan pakaian agar sebagai simbol komunikasi non verbal narapidana yang lebih baik. Saran sebaiknya Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Subang membiasakan menggunakan bahasa yang sopan dan meningkatkan penggunaan bahasa tubuh, agar komunikasi lebih efektif.