Pengelolaan Penangkaran Buaya Muara (Crocodylus porosus Schneider) di Desa Blanakan, Subang, Jawa Barat
Main Authors: | Rr, Catur Setyawatiningsih, Sri |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Terbitan: |
Universitas Komputer Indonesia
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unikom.ac.id/1313/ http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-2000-rr-979-crocodylus |
Daftar Isi:
- Penelitian mengenai penangkaran buaya muara (Crocodylus porosus Schneider) di Desa Blanakan, Subang, Jawa Barat, bertujuan untuk membuat suatu model pengelolaan penangkaran buaya yang efisiesn dan berkelanjutan. Pelaksanaan penelitian dilakukan antara bulan Oktober 1998 dan November 1999. Data diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner, data sekunder dan literatur. Rata-rata produktivitas penangkaran buaya Blanakan adalah 27 ekor/tahun. Pengusahaan penangkaran buaya Blanakan yang inefisien ditunjukkan dengan rasio keuntungan-biaya = -2,03 dan inefisiensi biaya produksi 26,16% tiap ekor/tahun). Kandang mencukupi tetapi tidak digunakan secara optimal. Partisipasi masyarakat kurang sebagai akibat kurangnya kesadaran akan konservasi buaya. Analisis SWOT penangkaran buaya Blanakan menunjukkan bahwa pengelolaan yang inefisien merupakan kelemahan utama. Peluang-peluang yang ada (misal: permintaan kulit tinggi) tidak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi ancaman (regulasi F2, kompetisi dengan penangkaran lain yang lebih efisien, perilaku pengunjung yang kurang baik). Model pengelolaan penangkaran yang efisien dan berkelanjutan dituangkan dalam konsep yang bertumpu pada pengembangan: (1) Teknologi pengembangbiakan, (2) Sistem pedoman petunjuk pelaksanaan penangkaran, (3) Sistem pengelolaan, sumberdaya manusia, dan pemasaran.