SERO-EPIDEMIOLOGICAL STUDY ON DENGUE VIRUS INFECTION IN FOUR INDONESIAN CITIES
| Main Authors: | Soegijanto Soegeng, Mulyanto Kris Cahyo, Churotin Siti, Kotaki Tomohiro, Kamioka Masa Nori, Konichi Eiji, Yamanaka Atsusi, Wikanesthi Dyah |
|---|---|
| Format: | Journal Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Folia Medica Indonesiana
, 2013
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://opac.unila.ac.id/ucs/index.php?p=show_detail&id=42876 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKInfeksi Virus Dengue (DENV) diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat yang besar, > 50 juta orang terinfeksi setiap tahun diseluruh dunia. Studi epidemiologi molekuler telah menyelidiki kemungkinan hubungan antara genotipe tertentu DENV atau clusteratau bentuk klinis penyakit tertentu. Akibatnya, menemukan genotipe virus baru di daerah di mana mereka telah hilang menariksecara epidemiologi dan klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serotipe virus dengue di Surabaya,Sidoarjo, Bangkalan dan Mataram. Serum manusia diperoleh dari 392 pasien dengan manifestasi klinis demam berdarah dan diujidengan antibodi IgM anti-dengue (Becton-Dickinson). Sampel yang terinfeksi dengue diperoleh selama lima hari pertama dari onsetdemam dan diproses untuk deteksi IgM antidengue dengan menggunakan IgM capture ELISA (MAC-ELISA). Di Surabaya, 182 dari203 sampel (2011) dan 79 dari 86 sampel (2012) adalah serotipe D1. Di Sidoarjo, 40 dari 43 sampel (2011) dan semua dari 17sampel (2012) adalah serotipe D1. Di Bangkalan, 23 dari 24 sampel (2013) dan di Mataram semua dari 4 sampel adalah serotipeD4. Kita dapat menyimpulkan bahwa di Surabaya dan Sidoarjo Virus Dengue serotipe yang paling banyak adalah D1, sedangkan diBangkalan dan Mataram Virus Dengue serotipe yang paling banyak adalah D4.ABSTRACTDengue virus (DENV) infection is recognized as a major public health problem; >50 million persons are infected each yearworldwide. Molecular epidemiology studies have investigated the possibility of a link between particular DENV genotype or clusteror particular clinical form of disease. Consequently, finding new viral genotypes in areas where they had been absent could be ofepidemiologic and clinical interest. The aim of this study is to identify the serotype of dengue virus in Surabaya, Sidoarjo, Bangkalanand Mataram. Human sera were obtained from 392 patients presenting clinical manifestations of dengue and tested for anti-dengueIgM antibodies (Becton-Dickinson). Dengue-infected samples were obtained during the first five days of the onset of fever and wereprocessed for anti dengue IgM detection using IgM capture ELISA (MAC-ELISA). In Surabaya, 182 of 203 sample (2011) and 79 of86 sample (2012) were D1 serotype. In Sidoarjo, 40 of 43 sample (2011) and all of 17 sample (2012) were D1 serotype. InBangkalan, 23 of 24 sample (2013) and in Mataram all of 4 sample were D4 serotype. We can conclude that in Surabaya andSidoarjo the most Dengue Virus serotype is D1, while in Bangkalan and Mataram the most Dengue Virus serotype is D4.