Daftar Isi:
  • Rifampisin merupakan salah satu obat tuberkulosis yang menginduksi kerusakan ginjal, diantaranya adalah gangguan ginjal akut, nekrosis tubular akut, tubulointerstitial nefritis akut, dan penyakit ginjal kronis. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, hati, reumatik, asam urat, kanker, dan ginjal. Senyawa flavonoid dalam mahkota dewa dianggap mampu mempengaruhi kerusakan ginjal akibat penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus yang diinduksi rifampisin. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan acak terkontrol terhadap 25 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok, kelompok 1: kontrol, kelompok 2: rifampisin, kelompok 3, 4, dan 5: mahkota dewa + rifampisin. Rifampisin 1 g/kg BB diberikan per oral kepada kelompok 2,3,4, dan 5 selama 8 hari. Kelompok mahkota dewa + rifampisin diberi mahkota dewa per oral dosis 7,56 mg/100g BB, 15,12 mg/100gBB, dan 30,24 mg/100gBB 2 jam sebelum pemberian rifampisin. Sampel ginjal diambil untuk pemeriksaan histopatologi, hasilnya menunjukan rifampisin menyebabkan tubulointertitial nefritis akut. Kelompok 3, 4, dan 5 menunjukkan adanya perbaikan gambaran histopatologi yang bermakna pada uji Mann-Whitney (p<0,050). Perbaikan terlihat jelas pada kelompok 5. Disimpulkan bahwa mahkota dewa berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus yang diinduksi rifampisin. Kata kunci: Histopatologi ginjal, mahkota dewa, Phaleria macrocarpa, rifampisin.