PENGARUH PROGRAM UPAYA KHUSUS TERHADAP PRODUKTIVITAS, BIAYA POKOK PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
| Main Author: | FAJAR SETYA DHARMA , 1514131139 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/65969/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/65969/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/65969/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/65969/ |
Daftar Isi:
- Kedelai adalah salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Kedelai diolah menjadi beberapa produk makanan populer, seperti tahu dan tempe. Pada 2011-2014, produksi kedelai lebih rendah daripada kebutuhan dan ketercecerannya. Dalam upaya untuk meningkatkan produksi kedelai, oleh karena itu, Kementerian Pertanian menerapkan program Upaya Khusus (Upsus) sejak 2015. Implementasi program Upsus dapat berhasil jika produktivitasnya meningkat, biaya pokok produksinya berkurang dan keuntungannya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program Upsus terhadap ketiga variabel tersebut. Sampel penelitian ini dipilih dengan metode simple random sampling. Total respondennya adalah 66 petani kedelai dari dua kecamatan di tiga desa untuk setiap kecamatan. Responden diwawancarai usahataninya di musim kemarau 2014 untuk non-upsus dan musim kemarau 2018 untuk Upsus. Oleh karena itu, jumlah observasi adalah 132. Terdapat tiga variabel dependen, yakni produktivitas, biaya pokok produksi dan pendapatan usahatani kedelai. Variabel independennya adalah Upsus dan lokasi sebagai variabel kontrol. Data dianalisis dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Upsus secara statistik berpengaruh signifikan (α = 1%) terhadap peningkatan produktivitas, penurunan biaya pokok produksi dan peningkatan pendapatan usahatani kedelai. Produktivitasnya meningkat 16%, yaitu dari 1,35 ton / ha menjadi 1,57 ton/ha. Biaya pokok produksinya turun 19%, yaitu dari Rp 4.690/kg menjadi Rp 3.820/kg. Pendapatannya meningkat 57%, yaitu dari Rp 3,21juta/ha menjadi Rp5,05juta/ha. Kata kunci: biaya pokok produksi, kedelai, upsus, pendapatan, produktivitas Soybean is one of the important food crops in Indonesia. It is processed into some popular food products such as tofu and tempeh. In 2011-2014, its production had been less than its needs and losses. In attempt to increase its production, therefore, the Ministry of Agriculture had been implementing the Upaya Khusus (Upsus) program since 2015. The implementation of Upsus program can be successful if its yield increases, its production standard cost decreases and its profit increases. This study aims to analyze the impact of the Upsus program on those three variables. The sample of this study were choosen by the simple random sampling method. The total respondents were 66 farmers of soybean from two districts in three villages for each district. They were interviewed for their farm budget in dry season2014 for non-upsus and dry season 2018 for Upsus. Therefore, the total observations were 132. There are three dependent variables, i.e. yield, production standard cost and profit. The independent variables were Upsus and location as a control variable. Data were analyzed by the multiple linear regression model. The result of this study revealed that the Upsus program had statiscally significant (α= 1%)impact on increasing the yield, decreasing the production standard cost and increasing the profit of the soybean farming. Its yield increased 16%, i.e. from 1,35 ton/ha to 1,57 ton/ha. Its production standard cost decreased 19%, i.e. from Rp 4.690/kg to Rp 3.820/kg. Its profit increased 57%, i.e. from Rp 3,21 million/ha to Rp 5,05 million/ha. Key words:production standard cost, profit, soybean, upsus, yield