PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SLAG BIJIH BESI, BATU KAPUR DAN SUHU SINTERING PADA PROSES PEMBENTUKAN KLINKER SEMEN
Main Author: | INTAN PRASTIANI, 1617041017 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
Digital Repository Unila
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/65625/1/ABSTRAK%20%28ABSTRACT%29.pdf http://digilib.unila.ac.id/65625/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/65625/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/65625/ |
Daftar Isi:
- Penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi slag bijih besi, batu kapur dan suhu sintering pada proses pembentukan klinker semen telah dilakukan. Slag bijih besi diperoleh dari limbah hasil pengolahan di BPTM – LIPI Tanjung Bintang dengan variasi yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30% dari massa batu kapur. Bahan baku seperti batu kapur, slag bijih besi, tanah liat, batu silika dan pasir besi digiling dengan ball mill dan dibentuk menjadi butiran dilanjutkan dengan pembakaran pada suhu sinterring 1000 °C, 1200 °C dan 1400 °C selama 2 jam. Hasil data X-Ray Fluorescence (XRF) pada klinker semen menunjukkan bahwa kandungan CaO tertinggi pada suhu 1000 °C dengan konsentrasi 10% slag bijih besi yaitu 67,55% dan mengalami penurunan konsentrasi pada suhu 1400 °C dengan konsentrasi 30% slag bijih besi menjadi 62,52% serta kandungan SiO2 yang semakin meningkat dari 21,03% menjadi 26,01%. Hasil X-Ray Diffraction (XRD) menunjukan bahwa fasa yang terbentuk pada suhu sintering 1000 °C dan 1200 °C didominasi fasa Belite (C2S) sedangkan pada suhu 1400 °C didominasi fasa Alite (C3S). Karakterisasi Mikroskop Optik (MO) pada klinker semen menunjukkanfasa Alite (C3S) sudah terbentuk di suhu yang lebih rendah yaitu pada suhu 1000 °C dan 1200 °C. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variasi konsentrasi slag bijih besi dan suhu sintering pada pembentukan klinker semen dapat mempengaruhi komposisi kimia dan pembentukan fasa Alite (C3S), Belite (C2S).