PENGARUH PENAMBAHAN 10% BATU BASALT DAN VARIASI BATUBARA SEBAGAI SUBSTITUSI BATU KAPUR PADA PEMBUATAN KLINKER SEMEN
Main Author: | Messy Ajeng RMA, 1617041011 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/65431/1/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/65431/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/65431/3/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/65431/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan infrastruktur nasional diperlukan material penunjang yaitu semen dan menyebabkan peningkatan pada produksi klinker semen. Batu kapur sebagai bahan baku utama yang diperlukan pada pembuatan klinker komposisinya sebesar 81%. Basalt digunakan sebagai bahan baku alternatif karena memiliki kandungan SiO2, Al2O3 dan Fe2O3 dengan total persentase >70% sehingga memenuhi persyaratan kimia ASTM C618 sebagai material substitusi pembuatan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan 10% batu basalt dan variasi batubara sebagai substitusi batu kapur pada pembuatan klinker semen. Batubara diperoleh dari kabupaten Tanggamus dengan variasi yang digunakan yaitu 5, 10, 15 dan 20% di luar massa total. Bahan baku seperti batu kapur, batu silika , tanah liat, batu basalt, batubara dan pasir besi digiling dengan ball mill dan dibentuk menjadi pelet dilanjutkan dengan pembakaran pada suhu sintering 1100, 1200, dan 1300 oC dengan waktu tahan selama 2 jam. Klinker kemudian dianalisis menggunakan XRF (X-Ray Frourescence), XRD (X-Ray Diffraction) dan MO (Mikroskop Optik). Hasilnya menunjukkan pembuatan klinker semen pada subtitusi 15% batubara pada suhu 1300 oC diperoleh senyawa CaO sebesar 66,384% dan SiO2 sebesar 22,747% dengan hasil sampel yang mendekati persyaratan ASTM (C150-99). Fasa yang terbentuk yaitu fasa alite, belite, aluminate dan ferrite. Pada hasil analisis mikro dengan perbesaran 100 m dapat terlihat fasa alite dan belite. Kata Kunci : klinker semen, batubara, batu basalt, suhu, alite dan belite ABSTRACT National infrastructure development in Indonesia required supporting materials,one of which is cement. This increase cement clinker production. The composition of limestone as the main raw material required in the manufacture of clinker is 81%. Basalt is used as an alternative raw material because it contains SiO2, Al2O3, and Fe2O3 with a total of >70%. It meets the chemical requirements of ASTM C618 as a substitution material for cement making. This study aims to determine the effect of adding 10% basalt rock and variations of coal as a limestone substitution in cement clinker manufacture. Coal is obtained from Tanggamus district with the variations used, namely 5, 10, 15, and 20% outside the total mass. Raw materials such as limestone, silica stone, clay, basalt stone, coal, and iron sand are ground with a ball mill and formed into pelets followed by burning at sintering temperatures of 1100, 1200, and 1300 oC with a holding time of 2 hours. The clinker was analyzed using XRF (X-Ray Fluorescence), XRD (X-Ray Diffraction), and OM (Optical Microscope). The results showed that the manufacture of cement clinker at 15% substitution of coal at 1300 oC obtained a CaO compound of 66.384% and SiO2 of 22.747% with sample results close to ASTM requirements (C150-99). The phases formed are alite, belite, aluminate, and ferrite. In the results of the microanalysis with a magnification of 100 m, it can be seen that the phases alite and belite. Keywords : cement clinker, coal, basalt stone, temperature, alite and belite.