FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD PROVINSI LAMPUNG PADA DAPIL I KOTA BANDAR LAMPUNG

Main Author: DELSEN MANDELA, 1626021026
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/65400/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65400/2/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65400/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65400/
Daftar Isi:
  • Terobosan untuk mencapai keadilan di bidang politik adalah dengan pemberlakuan sistem affirmative action yaitu sistem yang digunakan secara global untuk memungkinkan perempuan memainkan perannya khususnya dalam dunia politik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif DPRD Provinsi Lampung pada Dapil I Kota Bandar Lampung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 8 orang perwakilan dari Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, PAN dan Partai Nasdem. Hasil peneltian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keterwakilan perempuan dalam Pemilu Legislatif DPRD Provinsi Lampung pada Dapil I Kota Bandar Lampung ada 3 (tiga) yaitu pendidikan politik, komunikasi politik dan budaya patriaki, faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah “budaya patriaki” dengan penjelasan kesimpulan sebagai berikut:1) Pendidikan politik: upaya pendidikan politik terhadap calon legislatif khusunya pada kaum perempuan kurang efektif dilaksanakan, hal tersebut disebabkan karena keterbatasan waktu dan enggan nya calon legislatif perempuan untuk mengakses dan memperdalam pengetahuan tentang dunia perpolitikan, b) Komunikasi politik: upaya komunikasi politik yang dilakukan oleh calon legislatif mayoritas hanya mengandalkan bauran media dan kurang efektif melakukan komunikasi politik secara langsung atau komunikasi interpersonal seperti kampanye terbuka atau door to door. c) Budaya politik: budaya patriarki masih membudaya yaitu budaya yang menempatkan perempuan pada posisi yang selalu berada di bawah laki-laki, dianggap memiliki tugas dan tanggung jawab dalam domestik pengurusan rumah tangga yaitu dapur, sumur dan kasur. Kata Kunci: Pemilu, Legislatif dan Perempuan