PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TAPIOKA TERHADAP KUALITAS OBAT NYAMUK BAKAR BERBAHAN BAKU LIMBAH BATANG SINGKONG DAN EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragans houtt)

Main Author: YUYUN ARI TRISNAWATI , 1614071038
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/65365/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65365/3/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65365/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/65365/
Daftar Isi:
  • Pemanfaatan dari limbah batang singkong ini belum optimal karena hanya 10% tinggi batang yang dapat dimanfaatkan untuk ditanam kembali dan 90% sisanya merupakan limbah. Melimpahnya limbah yang tidak termanfaatkan sangat erat kaitannya dengan potensi pencemaran lingkungan sehingga perlu dicari solusi dalam penanganan limbah tersebut. Dalam upaya pemanfaatan batang singkong menjadi produk yang lebih bernilai ialah memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku pembuatan obat nyamuk bakar. Pemanfaatan limbah batang singkong harus perlu dilakukan penambahan bahan baku pencampur untuk obat nyamuk bakar yang ampuh dalam membasmi nyamuk. Bahan baku pencampur tersebut adalah biji pala (Myristica fragrans houtt). Terkait pemanfaatan sebagai obat nyamuk bakar, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perekat. Perekat jenis tepung tapioka merupakan jenis perekat yang memiliki karakteristik yang berbeda pada setiap konsentrasinya. Dalam penelitian ini metode yang dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Percobaan menggunakan komposisi bahan (P) yaitu komposisi limbah batang singkong, serbuk biji pala, dan perekat tapioka. Konsentrasi komposisi bahan masing-masing sebagai berikut; P1) 16,67%, 26,04%, 58,34%, P2) 16%, 24%, 60%, P3) 15,38%, 23,07%, 61,53%, P4) 14,81%, 22,23%, 62,9%, dan P5) 14,28%, 22,32%, 64,28%. Perlakuan (U) diulang sebanyak 3 kali sehingga mendapatkan 15 satuan percobaan. Selanjutnya masing-masing perlakuan dianalisis sidik ragamnya dengan menggunakan uji F dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 5%. Jika hasil analisis data di atas 0,05 maka hasilnya tidak berpengaruh nyata, namun apabila di bawah 0,05 maka hasilnya berpengaruh signifikan. Limbah batang singkong layak dipergunakan untuk pembuatan bahan obat nyamuk bakar karena menghasilkan karakteristik sebagai berikut: kadar air berkisar antara 8 – 11,5% yang sudah memenuhi standar mutu sebesar 11% pada perlakuan P2U2, P3U1, P4U2, P5U1, dan P5U2, laju pembakaran antara 0,028– 0,034 gram/menit yang sudah memenuhi standar mutu sebesar 7-8 jam pada semua perlakuan, kerapatan antara 0,48– 0,76 g/cm3 yang sudah memenuhi standar mutu sebesar 0,66 g/cm3 pada perlakuan P4U1 dan P4U3, shatter resistance index antara 68 - 99%, seberan asap yang cenderung normal yang mengikuti arah angin, dan nilai uji organoleptik antara 3-4 untuk tingkat aroma. Kata Kunci: Batang singkong, batubara, briket, tepung tapioca The utilization of cassava stem waste is not optimal because only 10% of the height of the stem can be used for replanting and the remaining 90% is waste. The abundance of unutilized waste is closely related to the potential for environmental pollution, so it is necessary to find a solution in handling this waste. In an effort to use cassava stalks to become a more valuable product, use the waste as raw material for making mosquito coils. Utilization of cassava stem waste, it is necessary to add a mixing raw material for mosquito coils which are effective in eradicating mosquitoes. The raw material for the mixing is nutmeg (Myristica fragrans houtt). Regarding the use of mosquito coils, one of the things to note is the adhesive. Tapioca starch type adhesive is a type of adhesive that has different characteristics at each concentration. In this study the method was carried out using a completely randomized design (CRD). Experiments using ingredient composition (P), namely the composition of cassava stem waste, nutmeg powder, and tapioca adhesive. The concentration of the respective ingredients is as follows; P1) 16.67%, 26.04%, 58.34%, P2) 16%, 24%, 60%, P3) 15.38%, 23.07%, 61.53%, P4) 14.81 %, 22.23%, 62.9%, and P5) 14.28%, 22.32%, 64.28%. Treatment (U) was repeated 3 times to get 15 experimental units. Furthermore, each treatment was analyzed for variance using the F test and continued by using the Least Significant Difference (LSD) test at the 5% confidence level. If the results of data analysis are above 0.05, the results have no significant effect, but if they are below 0.05, the results have a significant effect. Cassava stem waste is suitable for use for making mosquito coils because it produces the following characteristics: moisture content ranges from 8 - 11.5% which meets the quality standard of 11% in P2U2, P3U1, P4U2, P5U1, and P5U2 treatments, combustion rate between 0,028- 0,034 grams/minute which already meet the quality standards for 7-8 hours in all treatments, the density between 0,48- 0,76 g / cm3 which already meet the quality standard of 0.66 g / cm3 at treatment P4U1 and P4U3, shatter resistance index between 68 - 99%, as heavy as the smoke that tends to be normal in the direction of the wind, and organoleptic test values between 3-4 for aroma levels. Keywords: Cassava stem, coal, briquettes, tapioca flour